Hujan Tembakan Dalam Misi Penyelamatan, Inilah Kemampuan Istimewa Paskhas yang Ahli Combat SAR
Kemampuan melaksanakan misi SAR sambil bertempur melawan musuh ini dimiliki oleh pasukan baret jingga, Paskhas TNI AU
TRIBUNJAMBI.COM - Satu diantara pasukan yang dimiliki TNI adalah Paskhas.
Anggota Paskhas memiliki kemampuan perang yang mumpuni.
Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, merupakan pasukan yang dimiliki TNI Angkatan Udara.
Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, darat.
Salah satu kemampuan tempur pasukan TNI yang sangat jarang dimiliki oleh pasukan militer pada umumnya dan harus bertaruh nyawa adalah operasi tempur Combat SAR.
Kemampuan melaksanakan misi SAR sambil bertempur melawan musuh ini dimiliki oleh pasukan baret jingga, Paskhas TNI AU.
Misi tempur Combat SAR adalah misi menyelamatkan pilot tempur yang eject atau bail out, melompat menggunakan kursi pelontar setelah pesawat tempurnya ditembak jatuh.
Baca: Kopassus Selamatkan Tentara Spanyol Dari Kejaran Hizbullah, Segan Dengar Nama Tentara Indonesia
Pilot yang berhasil mendarat selamat itu akan menjadi masalah ketika lokasi pendaratannya di daerah musuh dan untuk menyelamatkannya membutuhkan pasukan yang memiliki kemampuan Combat SAR.
Di lingkungan TNI AU para pilot tempur memang demikian istimewa dan berharga.
Pasalnya butuh waktu bertahun-tahun untuk mencetak seorang pilot tempur yang dari sisi biaya saja minimal membutuhkan dana Rp1 milliar per orang.
Oleh karena itu, demi menjamin keselamatan pilot tempur, pasukan Paskhas sebagai pelindungnya pun dibekali kemampuan Combat SAR.
Dalam pelaksanannya operasi Combat SAR harus terencana matang, cepat dan akurat demi menghindari sergapan pasukan lawan.
Jika sampai disergap, akibatnya para personel yang sedang melaksanakan misi Combat Sar bisa saja gugur dalam tugasnya.
Baca: Media Asing Sebut Mengerikan Lihat Latihan Prajurit Paskhas Diserbu Peluru Senapan AK-47
Kadang operasi Combat SAR memang berlangsung dalam hujan tembakan pasukan lawan seperti yang sering terjadi dalam Perang Vietnam (1968-1975).
Helikopter yang bermaksud mengevakuasi pilot atau prajurit yang terluka banyak yang hancur akibat disergap pasukan Viet Cong bersenjata peluncur granat (RPG).
Atau seperti dalam film berdasar kisah nyata jatuhnya pesawat F-16 AS di Bosnia, bertajuk Behind Enemy Line.
Dalam film itu dikisahkan bagaimana penyelamatan seorang pilot tempur AS demikian sulit dan pilot tempur itu sendiri harus mampu bertarung melawan pasukan bersenjata terlatih yang ingin menangkapnya.
Dalam operasi standar yang dilaksanakan oleh TNI AU, misi tempur Combat SAR biasanya melibatkan dua helikopter tempur.
Satu heli bertugas menurunkan pasukan penyelamat dan satu heli tempur lainnya bertugas sebagai pelindung (air cover).
Baca: Kisah Ribuan Pasukan Khusus Australia Turun ke Tim Tim, Namun Segan Saat Temui 80 Anggota Paskhas
Misi Combat SAR berlangsung secepat mungkin dalam hitungan detik.
Karena pasukan penyelamat bukan bertugas untuk menghadapi pasukan lawan yang kemudian datang dalam jumlah besar.
Namun, jika terpaksa mereka pun akan bertempur sampai titik darah penghabisan.
Apalagi pasukan Paskhas adalah juga pasukan parakomando yang terlatih berperang dalam kondisi dan situasi apapun demi menyelamatkan pilot tempur.