Penemuan Surat Dalam Botol yang Berusia 94 Tahun, Petualangan Dahsyat Ini Terungkap!

Seorang mkahasiswa menemukan sebuah dalam botol berusia 94 tahun yang dihanyutkan seorang remaja yang ikut dalam sebuah petualangan.

Editor: rida
brightside.me
ILUSTRASI 

TRIBUNJAMBI.COM- Seorang mkahasiswa menemukan sebuah dalam botol berusia 94 tahun yang dihanyutkan seorang remaja yang ikut dalam sebuah petualangan.

Grant Peters (26), asal Toronto, Kanada, menemukan botol yang setengah terkubur pasir di Teluk Post Office di Pulau Floreana, Kepulauan Galapagos.

Di dalam botol itu terdapat gulungan kertas yang sudah terlihat termakan usia tetapi untungnya masih bisa dibaca.

Gulungan surat itu tertaggal 1 Agustus 1924.

"Hugh Craggs, kapal St George RTYC. Barang siapa menemukan pesan ini, kuburkan kembali dan kirimkan kartu pos kepada Hugh Craggs 50 Ruskin Ave Manor Park London E12," demikian tulisan di dalam gulungan kertas itu.

Inilah surat berusia 94 tahun yang dihanyutkan Hugh Craggs, seorang pria asal London, yang tengah mengikuti ekspedisi ilmiah di berbagai tempat di dunia.(Daily Mail/Reddit)
Inilah surat berusia 94 tahun yang dihanyutkan Hugh Craggs, seorang pria asal London, yang tengah mengikuti ekspedisi ilmiah di berbagai tempat di dunia.(Daily Mail/Reddit) ()

Baca: Meski Tak Saat Hadir Deklarasi, Ini Janji Jusuf Kalla Untuk Pasangan Jokowi-Maruf Amin

Baca: Demi Asuransi, Pria Ini Rela Ubah Status Jenis Kelaminnya Jadi Wanita, Lihat Perbedaan Biayanya

Baca: Soal Bantuan Asing ke Lombok, Jokowi: Kita Terbuka Menerima Bantuan Tapi. . .

Bertekad ingin mencari tahu soal sang pemilik surat dalam botol itu setelah menemukannya pada Mei lalu, Grant kemudian mencari bantuan lewat sebuah forum medsos Reddit.

Di situlah misteri sosok Hugh Craggs terungkap.

Kisah petualangannya, pencarian harta karun bajak laut, serta pertemuannya dengan hewan-hewan buas, dan suku-suku asing.

Pada 1922, Hugh Crabbs yang berusia 18 tahun saat itu dan tiga saudara laki-lakinya tinggal di London Timur bersama ibunya, Imogen.

Sementara ayah mereka John, seorang inspektur Scotland Yard dan juga seorang penyair, telah meninggal dunia.

Hugh, yang bekerja di sebuah pabrik kaus kaki, bosan dengan kehidupannya yang monoton dan menginginkan petualangan.

Dia lalu mencoba bergabung dengan ekspedisi ke Antartika yang dipimpin Sir Ernest Shackleton.

Sayangnya, Hugh tak terpilih menjadi kru ekspedisi itu tetapi dia kemudian melihat sebuah iklan lowongan pelayan dalam ekspedisi yang dipimpin Dr Cyril Lockhart Cottle.

Ekspedisi ini akan berangkat dari London dengan menggungakan kapal layar bertiang dua berbobot 90 ton bernama Malaya.

Hugh lalu mengirim telegram kepada Dr Cottle untuk meminta waktu bertemu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved