Diberondong Peluru, Prajurit Kowad Peluk Senapan M16 Sambil Berguling dan Merangkak Siap Hajar Musuh
'Duar', dentuman bom Trinitrotoluena (TNT) berkekuatan sedang seakan menjadi awal mulainya pertempuran mereka.
TRIBUNJAMBI.COM, BANDUNG - Suara letusan tembakan secara terus menurut terdengar nyaring di lapangan tembak Sekolah Calon Tamtama (Secata) Rindam III/Siliwangi, Pangalengan, Bandung Selatan, Jawa Barat, Senin (5/2/2018) pagi.
Tak lama, deretan siswa sebanyak kurang lebih 16 orang langsung menyusuri sebuah kobangan untuk mengambil posisi berperang.
Baca: Berminat Gabung Kowad? Yuk Intip Latihan Mereka di Pusdik Kowad di Bandung
Selama persiapan itu, brondong peluru tajam kaliber 7,62 mm dari senjata SMR (Senjata Mesin Ringan) melayang diatas kepala mereka.
Bendera merah dari sudut kanan dan kiri kemudian berkibar, ini merupakan tanda mereka siap untuk memasuki medan pertempuran.
'Duar', dentuman bom Trinitrotoluena (TNT) berkekuatan sedang seakan menjadi awal mulainya pertempuran mereka.
“Serbu,” teriak salah satu siswa.
Belasan siswa tersebut tanpa ragu berguling-guling diatas rerumputan yang basah sepanjang kurang lebih 20 meter.
Sambil memeluk senapan XM16E1 atau diberi nama M16, mereka harus tetap dalam posisi berguling dan merangkak karena berondongan peluru tajam terus melayang diatas kepala mereka.
Baca: Kabar Terbaru Pendaftaran CPNS 2018, Akhir Juli Belum Diumumkan Ini 7 Hal Penting Agar Tak Tertipu
Setelah berguling, mereka lalu merayap melewati pagar duri sepanjang kurang lebih 20 meter dengan tinggi kurang dari setengah meter.
Di medan pagar berduri ini, para siswa dituntut kecepatan dalam merayap menyerbu musuh.
Konsentrasi juga diperlukan para siswa karena selain merayap di bawah pagar duri, mereka harus mengambil posisi perlawanan.
Pasalnya, pihak musuh terus menembakan peluru tajam diatas kepala mereka.

Tak sampai disitu, detak jantung kian dibuat semakin berdebar saat ledakan bom TNT kembali meledak didekat mereka.
Ledakan tersebut merupakan tanda peperangan belumlah usai dan masih ada beberapa hambatan sampai akhirnya mereka menyerbu musuh.
Baca: Tangan Jokowi Berdarah Saat Mengunjungi Makassar untuk Asian Games 2018?, Lihat Foto-fotonya
Para siswa tersebut terus merangsek mendekati musuh dan memasuki medan berlumpur.
Tebalnya lumpur serta genangan air agak menyulitkan pergerakan, namun tak menjadi halangan bagi mereka.
Belasan siswa ini lalu masuk kedalam kubangan air sedalam kurang lebih satu meter.
Didalam kubangan, mereka mengambil posisi melawan.
Rentetan tembakan serta lemparan granat terus diarahkan ke musuh. Baku tembak tak terhindarkan.
Setelah membekuk mundur para musuh, serangan kemudian dilanjutkan menuju persembunyian musuh.
Komandan regu yang berada dibarisan tengah langsung mengambil aba-aban untuk menyerang.
"Serbu," teriakan terdengar dilanjut dengan ledakan bom TNT.
Sembari membawa ransel besar mereka bergerak masuk menaiki bukit, para siswa memasang pisau sangkur di moncong senapan.
Tanpa ampun, mereka menghunuskan pisau ke tubuh musuh. Kemenangan berhasil mereka rebut.
Setelah mengalahkan musuh, Komandan Regu (Danru) lalu melakukan pengecekan anggota satu persatu atau biasa disebut dengan konsolidasi.
Disini, Danru akan mengecek mulai dari kesehatan, keamanan, perlengkapan hingga amunisi para anggotanya.
Rangkaian ini merupakan simulasi medan perang yang merupakan salah satu rangakaian Latihan Berganda yang di persiapkan oleh Pusat Pendidikan Korps Wanita Angkatan Darat (Pusdik Kowad) bagi calon Bintara Kowad.
Persiapan diawali sejak dinihari pukul 03.00 WIB.
Mereka diberangkatkan langsung dari Pusdik Kowad Lembang menuju Secata Rindam III/Siliwangi, Pangalengan.

Mereka kemudian mempersiapkan latihan simulasi perang tersebut di Lapangam Sepak Bola Magamukti, Desa Magamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sebanyak 62 siswa Prajurit Karir (PK) Kowad angkatan ke-25 dari berbagai wilayah di Indonesia ini lalu menyiapkan persiapan pertempuran mereka.
Wajah cantik para siswa tak nampak setelah mereka melumuri wajah dengan riasan bercorak hijau hitam yang memenuhi seluruh muka.
Tak hanya itu, mereka harus mencari rerumputan yang akan dipasangakan di helm dan ransel mereka.
Bagian ini merupakan bentuk persiapan penyamaran sebelum perang.
Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 1,5 km.
Medan yang mereka lalui naik dan menuruni bukit, serta didampingi oleh tiga orang pembimbing yang mendampingi mereka sebelum sampai di medan pertempuran di Secata Rindam III/Siliwangi, Pangalengan.
Komandan Pusdik Kowad Kodiklat TNI AD, Kolonel Tetty Melina mengatakan bahwa Latihan Berganda Siswa Kowad merupakan bentuk aplikasi dari penerapan teori-teori yang telah diberikan oleh pelatih kepada para prajurit siswa selama kurang lebih 4,5 bulan.
"Ini adalah puncak pendidikan teori yang sudah mereka dapatkan dapat diaplikasikan nanti di lapangan selama empat hari. Latihan berganda dalam rangka pendidikan Dikmaba prajurit siswa bertalenta tahun 2017," terang Kolonel Tetty.
Selain latihan tempur, nantinya para prajurit siswa Kowad juga akan mendapat pelatihan etika dan protokoler dimana prajurit Kowan diajarkan beretika sebagai wanita yang baik serta tidak menghilangkan kodratnya sebagai ibu.
Bahkan, kata Tetty, seluruh pelatih etika dan protokoler untuk prajurit Kowad telah memiliki sertifikat sehingga tidak perlu diragukan.
"Pelatihnya ada, kita kursus untuk pelatihan tentang kewanitaan semuanya sudah memiliki setrifikat tentang kewanitaan. Jadi kami latih bagaimana berbicara dengan baik, berbicara didepan publik dengan baik dll," terang Kolonel Tetty.
Untuk itu, dia berharap melalui kegiatan liputan prajurit siswa Kowad oleh awak media, bisa menjadi motivasi para remaja perempuan di seluruh Indonesia bergabung dan berbakti kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai Kops Wanita Angkatan Darat.
"Semoga dengan melihat Pusdik Kowad ini memberikan motivasi dari kaum insan pers untuk menggugah kepada wanita seluruh Indonesia untuk dapat berbakti untuk NKRI agar tetap utuh dan memberikan sumbangsihnya menjadi Kops Wanita Angkatan Darat (Kowad)," harapnya.
Siswi Bintara Kowad akan melakukan Latihan Berganda Siswa Kowad di SECATA (Sekolah Calon Tamtama) Rindam III Siliwangi, Pangalengan, Bandung selama empat hari, mulai 5-8 Februari 2018.
Usai pelatihan selama empat hati, mereka mendapatkan tanda kelulusan pada 15 Februari 2018.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Melihat dari Dekat Aksi Prajurit Kowad Hajar Musuh di Medan Tempur