Ketika Navy Seal AS Gentar Lihat Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius & Sangar
Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) berhasil membuat gentar pasukan-pasukan khusus lainnya termasuk Navy Seal dari AS.
Fasilitas pendidikan Denjaka di Bhumi Marinir itu merupakan fasilitas latihan yang lengkap karena terdapat bangunan yang bisa mensimulasikan lautan, kapal perang, kapal selam, hutan belantara, rawa-rawa, bangunan untuk latihan perang antiteror dan lainya.
Baca: Ketika Sedang Berpuasa Marinir Indonesia Gemparkan Latihan Bersama Tingkat Dunia RIMPAC

Pada dasarnya, materi pendidikan antiteror dan antisabotase yang diterima calon anggota Denjaka tak banyak beda dengan yang disuguhkan pada unit-unit antiteror lainnya di jajaran TNI.
Hanya saja ruang lingkup operasi lebih banyak berkutat di laut.
Selain metode pencapaian sasaran lewat teknik lintas udara (combat free fall) juga ditekankan penguasaan metode bawah air (combat diving) dan lintas atas air senyap.
Baik dengan berenang (combat swimming) maupun memakai perahu karet.
Hal ini wajar mengingat pada praktiknya satuan Denjaka sedang menggabungkan ketiga macam teknik perlintasan guna mencapai sasaran yang dituju.
Alhasil, satuan elit ini bakal mengadakan program latihannya di tempat yang bermatra lautan.
Baca: Hal Ini yang Membuat 1 Prajurit Khusus Denjaka Sama dengan 120 Anggota TNI Biasa
Misalnya kapal penumpang yang tengah berlayar, anjungan minyak lepas pantai, atau pulau terpencil di tengah laut.
Selain penguasaan ilmu bertempur, Denjaka juga dibekali ilmu kejiwaan dan analisa situasi khusus.
Sebelum melancarkan serangan, biasanya diajukan tim pendahulu yang bertindak sebagai negosiator dengan teroris.
Di samping agar tahu apa yang dituntut, dari negosiasi dapat juga diukur waktu yang cukup lama agar unit serbu sempat menyiapkan diri sebaik mungkin.
Tak hanya itu, para negosiator juga bertugas “membaca” kemampuan, kekuatan, tipu muslihat, sekaligus kelemahan teroris.
Bila upaya negosiasi berujung pada kebuntuan, unit serbu segera dikerahkan.
Terbagi dalam tiga tim, yakni tim atas air, bawah air dan lintas udara. Masing-masing tim beranggotakan selusin prajurit dengan spesialisasi beragam.
Baca: Kisah Benny Moerdani Banting Baret Merah Kopassus Dihadapan Komandannya, Para Perwira Tinggi Kaget
Mulai dari penjinakan bahan peledak, medis, komunikasi elektronik dan teknologi informasi.