Cultural Visit Media Gathering 2018
Menapakkan Kaki di Candi Terindah, Menikmati Eksotisme Tebing Breksi
Entah bagaimana dulu cara leluhur kita membangun candi ini hingga bisa membuat bangunan yang mencapai ketinggian 47 meter
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Suang Sitanggang
Negeri ini begitu indah. Alamnya sangat kaya nan eksotis, kebudayanya sangat mempesona, keseniannya begitu memikat. Kesempatan menikmati semua itu menjadi kenangan manis sejuta makna.
Sang surya sudah berada tepat di atas kepala saat rombongan Cultural Visit Media Gathering 2018 mulai menapaki Candi Prambanan. Acara ini diadakan PT Djarum, yang membawa utusan media dari berbagai provinsi, totalnya sekitar 100 orang, termasuk pelaksana.
Candi Prambanan merupakan destinasi budaya yang pertama yang dijajal. Sehari sebelumnya rombongan menikmati keseruan final Blibli Indonesia Open 2018 di Istora Senayan Jakarta.
Peserta Culvis 2018 pun menjadi saksi sejarah keperkasaan ganda putra dan ganda campuran Indonesia yang meraih podium tertinggi.
Bagi peserta Culvis 2018, menapaki Candi Prambanan adalah pengalaman luar biasa. Perasaan senang dan bahagia terpancar jelas di wajah peserta, baik yang muda maupun sudah mulai beruban, baik yang pertama kali maupun yang telah berkali-kali menginjakkan kaki di sini.
Candi Prambanan merupakan salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Keindahannya membuat warga dari penjuru dunia berdatangan ke lokasi yang menjadi situs sejarah ini.

Teriknya sengatan matahari siang itu tak memudarkan niat menjelajahi komplek candi ini. Semua mengeluarkan alat pemotret, mendokumentasikan bagian yang menarik menurutnya, dan tentu saja mengabadikan kehadirannya di sana.
Ratusan atau mungkin seribuan orang yang sebelumnya di sana, baik turis lokal maupun mancanegara melakukan hal yang sama.
Semua yang terlihat oleh bola mata sejak masih di luar bangunan candi adalah potret peninggalan sejarah yang luar biasa. Entah bagaimana dulu cara leluhur kita membangun candi ini hingga bisa membuat bangunan yang mencapai ketinggian 47 meter, dengan konstruksi kokoh dan menawan.
Candi Prambanan sudah masuk dalam situs warisan dunia (Unesco). Candi ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping, seperti pada arsitektur candi Hindu pada umumnya.
Menurut yang tercatat dalam buku sejarah, pembangunan candi ini dimulai sekitar tahun 850. Candi Prambanan memiliki tiga candi utama di halaman utama, yakni Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa.
Ketiga candi tersebut merupakan lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke Timur, dan setiap candi utama mempunya satu candi pendamping yang menghadap ke barat.
Candi Prambanan kini bukan lagi hanya bagian sejarah bagi umat Hindu di Indonesia. Candi ini memiliki daya tarik untuk semua kalangan agama. Candi Prambanan menyatukan masyarakat lintas agama dan etnis untuk datang bersama-sama ke tempat itu, dan menikmati kemegahannya.