Bak Siluman, Kopaska TNI AL ini Masuk Tanpa Suara ke Kapal Perang Malaysia, Hingga Buat ABK Gentar
Berbicara pasukan khusus dari TNI Angkatan Laut, banyak tim yang disediakan angkatan tersebut dalam membela tanah air
Gerakan itu begitu cepat, membuat tak ada satu pun ABK kapal Malaysia yang menyadari kehadiran Ismail di atas kapal.
Baca: Ketika Sedang Berpuasa Marinir Indonesia Gemparkan Latihan Bersama Tingkat Dunia RIMPAC
Tanpa basa-basi Ismail langsung mendobrak pintu samping kapal. Suara keras dari dobrakan pintu itu membuat salah satu ABK keluar.
“Di mana komandan kapal?” Suara lantang meluncur dari mulut Ismail. Dengan wajah ketakutan ABK itu menunjuk ruang komandan kapal.
Sebelum komandan kapal muncul, Ismail sempat berteriak pada ABK yang berada di haluan. “Sedang apa kamu berada di haluan?” tanya Ismail, membentak.
Bentakan ini mendapat jawaban lirih dari logat melayu yang begitu kental. Dari jawaban itu bisa diketahui kalau ia sedang bertugas mengawasi meriam.
Dalam artian ABK itu sebenarnya sedang pada posisi siap tempur. Tak lama kemudian sang Komandan kapal keluar menemui Ismail.
Baca: Sosok Kopassus Ini Sering Menghilang Namun Sangat Menghargai Istri, Sempat Buat Soekarno Khawatir
“Mengapa lego jangkar di sini dan sedang apa kamu di sini?” bentak Ismail masih dengan nada tinggi.
Sang Komandan pun menjawab bahwa keberadaan kapal adalah hanya sebatas menjalankan perintah.
Sebuah jawaban yang begitu normatif. “Baiklah kalau begitu, saya turun dari kapal ini, segera pergi dari wilayah ini. Kalau tidak, jangkar akan saya putuskan!” sergah Ismail kepada komandan kapal Malaysia.
Pihak Malaysia sama sekali tak menduga aksi Ismail dan rekan-rekannya yang bak siluman muncul di siang bolong itu.
Pasalnya mereka bisa mendekati dan naik ke kapal tanpa dibekali satu pucuk senjata pun. Hal ini pula yang membuat mereka gentar.
Begitu Ismail loncat kembali ke perahu karet, kapal pertama langsung angkat jangkar dan kabur dari Karang Unarang.

Sebaliknya, kapal Malaysia kedua sama sekali belum memperlihatkan tanda-tanda untuk pergi dari wilayah itu.
Rupanya kapal kedua itu mencoba mengetes ancaman Ismail.
Apa boleh buat, Ismail dan rekan-rekannya langsung membelokkan arah laju perahu karet menuju kapal Malaysia yang kedua sebagai sasaran berikutnya.
Namun target rupanya sudah mengantisipasi gerakan tim Kopaska ini.