Miris, Jembatan Ini Bergoyang Saat Dilalui, Warga Minta Perbaikan Sebelum Jatuh Korban
Jembatan kayu yang menghubungkan Desa Lambur II dan Desa Simbur Naik, Kecamatan Sabak Timur kini sangat memprihatinkan.
Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribun Jambi Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Jembatan kayu yang menghubungkan Desa Lambur II dan Desa Simbur Naik, Kecamatan Sabak Timur kini sangat memprihatinkan. Bila tidak segera diperbaiki, masyarakat khawatir jembatan darurat tersebut ambruk dan memakan korban.
Pantaun Tribunjambi.com di lapangan, tampak Jembatan semi permanen yang menjadi jalan penghubung antara Desa Lambur II dengan Desa Simbur Naik ini mengalami kerusakan cukup parah.
Jembatan kayu yang telah berusia puluhan tahun tersebut, nyaris roboh akibat dimakan usia.
Kondisi lantai jembatan terlihat mulai keropos dan lapuk, sementara pagar di kanan kiri sudah tak lagi utuh.
Masyarakat pengguna jembatan harus hati-hati saat menyebrangi jembatan, karena jembatan akan bergoyang saat kendaraan roda dua melintas.
Warga Desa Simbur Naik maupun Desa Lambur II mengeluhkan kondisi jembatan penghubung antar dua desa yang miring itu.
Basri, tokoh masyarakat Desa Simbur Naik menuturkan, jembatan darurat sepanjang 50 meter ini sempat mendapat perbaikan dari pemerintah daerah setempat pada tahun 2017 lalu, namun masih belum maksimal. Ia berharap jembatan yang menjadi urat nadi masyarakat petani ini dapat dibangun secara permanen.
"Kalau bisa dibangun permanen lah, biar bisa tahan lama, karena sering dilalui sepeda motor," kata Basri, kepada Tribunjambi.com, pada minggu (22/7).
Hal senada juga diungkapkan Nurdin, warga Desa Lambur II. Nurdin meminta pihak terkait untuk segera memperbaiki jembatan yang letaknya di wilayah perbatasan Desa Lambur II dan Desa Simbur Naik tersebut.
Munurut Nurdin ia dan warga Desa Lambur II lainnya sangat membutuhkan jembatan ini, jika tidak segera diperbaiki ia khawatir jembatan kayu itu akan segera ambruk dan memakan korban.
Ia berharap jembatan yang telah usang itu dapat dibangun permanen agar dapat dilewati masyarakat dengan aman.
"Jangan sampai sudah jatuh korban baru diperbaiki, soalnya jembatan ini lumayan panjang," tuturnya.