Beruntungnya 5 Daerah ini Bisa Lihat Seluruh Fase Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Dimana Saja itu?
Sudah banyak yang menanti kemunculannya, fenomena alam di langit dunia ini bakal jadi yang terlama di abad ini
TRIBUNJAMBI.COM - Sudah banyak yang menanti kemunculannya, fenomena alam di langit dunia ini bakal jadi yang terlama di abad ini.
Ya, sebuah peristiwa gerhana bulan total akan terjadi pada 28 Juli 2018.
Menurut lembaga antariksa Amerika Serikat NASA, gerhana bulan total tersebut merupakan yang terlama pada abad ini.
Baca: Cak Imin Sebut Jokowi Bakal Umumkan Cawapresnya Pada Tanggal Segini
Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Mengutip laman BCS News, Senin (2/7/2018), gerhana bulan total ini akan bisa dilihat selama 1 jam 43 menit.
Namun sayang, gerhana bulan ini tidak bisa dilihat dari semua tempat di Bumi.
Hanya orang yang ada di sebagian Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Eropa, Australia, Selandia Baru, dan Asia yang bisa menyaksikan fenomena ini.
Di Indonesia sendiri, Gerhana Bulan Total akan terjadi pada tanggal 28 Juni 2018.
Baca: Gerhana Bulan Total Jadi Trik Bagi Christopher Colombus Demi Penuhi Hasrat Perutnya yang Lapar
BMKG sebagai institusi pemerintah adalah memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi informasi Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018.
Proses Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 diilustrasikan pada Gambar di bawah ini.

Pada Gambar di atas P1, U1, U2, Puncak, U3, U4, dan P4 adalah fase-fase Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, yaitu P1 adalah Gerhana mulai, U1 adalah Gerhana Sebagian mulai, U2 adalah Gerhana Total mulai, Puncak adalah Puncak Gerhana, U3 adalah Gerhana Total berakhir, U4 adalah Gerhana Sebagian berakhir, dan P4 adalah Gerhana berakhir.
Pada Tabel di bawah ditampilkan waktu yang berkesesuaian dengan fase-fase Gerhana Bulan di atas.

Baca: Cara Unik Agar Tetap Bahagia Berdasarkan Zodiak, Pisces Menciptakan Sesuatu yang Indah
Sebagaimana terlihat pada Gambar 1 dan Tabel 1, proses gerhana dimulai ketika piringan Bulan mulai memasuki penumbra Bumi, yaitu pada pukul 00:13,0 WIB.
Setelah itu, kecerlangan Bulan menjadi sedikit lebih redup dibandingkan dengan kecerlangannya sebelum gerhana terjadi.
Namun demikian, perubahan kecerlangan ini tidak akan dapat dideteksi oleh mata tanpa alat. Ia hanya dapat dideteksi dari hasil perbandingan perekaman antara sebelum gerhana terjadi dengan setelah fase gerhana mulai terjadi.
Ketika piringan Bulan mulai memasuki umbra Bumi, yang terjadi pada pukul 01:24,1 WIB, fase gerhana sebagian pun dimulai.
Baca: Penampakannya Selama 3 Jam, ini Alasan Kenapa Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 Jadi yang Terlama
Hal ini ditandai dengan sedikit lebih gelapnya bagian Bulan yang mulai memasuki umbra Bumi.
Semakin lama bagian yang gelap ini menjadi semakin besar.
Hingga akhirnya seluruh piringan Bulan memasuki umbra Bumi pada pukul 02:29,9 WIB.
Sejak waktu tersebut, bagian Bulan menjadi memerah dan mencapai puncak kemerahannya pada saat puncak gerhana terjadi, yaitu pukul 03:21,7 WIB.
Memerahnya piringan Bulan ini terjadi karena adanya cahaya Matahari yang dihamburkan oleh atmosfer Bumi, untuk kemudian bagian cahaya kemerahannya yang diteruskan hingga sampai ke Bulan.
Karena itulah, fase totalitas dalam Gerhana Bulan Total akan berwarna kemerahan.
Baca: Berjuluk Hantu Putih Pasukan Elite Indonesia ini Melegenda, Hanya 30 Menit Taklukkan 3.000 Musuh
Peristiwa memerahnya piringan Bulan saat fase totalitas ini akan berakhir pada pukul 04:13,5 WIB, yaitu ketika piringan Bulan mulai memasuki kembali penumbra Bumi.
Sejak saat itu, piringan Bulan pun akan terlihat gelap kembali plus adanya ada bagian terang pada piringan Bulan, yang menandakan persitiwa gerhana Bulan sebagian kembali terjadi.
Seiring waktu bagian yang terang itu akan semakin besar hingga akhirnya seluruh piringan Bulan meninggalkan umbra Bumi pada pukul 05:19,3 WIB.
Pada saat tersebut Bulan berada di bagian penumbra Bumi sehingga peristiwa gerhana Bulan penumbra pun kembali terjadi.
Bulan pun semakin cerlang, meskipun kurang cerlang dibandingkan purnama biasa.
Baca: Kisah Si Baret Merah Mampu Permalukan Pasukan Elite Inggris di Kalimatan, Berkat Sosok Pemberani ini
Hingga akhirnya gerhana pun selesai pada pukul 06:30,3 WIB ketika Bulan meninggalkan penumbra Bumi.
Dari tabel di atas, dapat diketahui juga bahwa durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) ke Gerhana berakhir (P4) adalah 6 jam 17,3 menit. Adapun durasi dari fase Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga
Gerhana Sebagian berakhir (U4) berlangsung selama 3 jam 55,2 menit.
Sementara itu durasi totalitas, yaitu dari fase Gerhana Total mulai (U2) hingga Gerhana Total berakhir (U3), berlangsung selama 1 jam 43,6 menit.
Semakin ke arah Barat, pengamat akan memiliki kesempatan untuk mengamati keseluruhan fase-fase pada Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018.
Seluruh fase gerhana akan teramati dari lokasi yang berada di sebelah Barat yaitu Bengkulu bagian Utara, Riau bagian Barat, sebagian besar Sumatera Barat dan Sumatera Utara, serta Aceh.
Baca: Dari Perintah Soeharto, Kopassus Gerak Cepat Amankan Presiden Filipina dari Bahaya Kudeta
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Ini 5 Daerah di Indonesia yang Beruntung Saksikan Seluruh Fase Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, http://sumsel.tribunnews.com/2018/07/16/ini-5-daerah-di-indonesia-yang-beruntung-saksikan-seluruh-fase-gerhana-bulan-total-28-juli-2018?page=all.
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: