Inilah 7 Negara yang Menolak McDonalds, yang Terakhir Malah Anggap Musuh
Bagi kamu pengemar makanan cepat saji pasti tak asing dengan McDonalds. Keberadaan gerai makanan cepat saji
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Ambar Purwaningrum
TRIBUNJAMBI.COM - Bagi kamu pengemar makanan cepat saji pasti tak asing dengan McDonalds.
Keberadaan gerai makanan cepat saji ini tersebar hampir di seluruh dunia.
Selain rasanya yang lezat juga variasinya yang beragam.
Sayang tak semua orang menyukai McDonald's.
Beberapa negara ini justru melarang keberadaan gerai ini.
Alasannya beragam.
Mulai dari perselisihan politik sampai undang-undang yang berlaku di negara tersebut.
Dilansir TribunTravel.com dari laman rd.com, 7 negara yang melarang keberadaan McDonald's.
1. Bermuda

Hingga 1995, hanya ada satu restoran McDonald's di pulau Karibia ini.
Sekarang, tak ada sama sekali.
Negara ini memiliki undang-undang yang melarang makanan cepat saji asing yang sudah ada sejak 1970-an.
McDonald's, bagaimanapun, berhasil menemukan celah pada 1985 dengan membangun Mickey D di US Naval Air Station.
Namun, stasiun itu tutup pada 1995 yang mengakibatkan McDonald's harus menutup gerainya.
Menurut mic.com, waralaba ini berusaha mengambil celah lain untuk menembus Bermuda pada tahun 1999, tetapi kali ini mengalami kegagalan.
2. Iran

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara negara Timur Tengah dan Amerika Serikat mengalami ketegangan.
Akibatnya waralaba Barat seperti McDonald's dilarang beroprasi di beberapa negara di Timur Tengah.
3. Macedonia

Negara Eropa kecil yang terletak di Balkan ini memiliki 7 restoran McDonald's dengan beberapa diantaranya berada di ibu kota negara, Skopje.
Pada 2013, orang yang menjalankan McDonald's Macedonia kehilangan lisensinya.
Hal ini menyebabkan ketujuh toko tutup secara permanen.
Rumor mengatakan franchisee Macedonia dan CEO McDonald Eropa mengalami kegagalan.
4. Yaman

Sulit bagi waralaba ini untuk membangun gerainya di sana.
Selain ekonomi negara yang masih belum stabil, ancaman dari militan terhadap produk Amerika yang masuk ke Yaman menjadi hambatannya.
5. Korea Utara

Tidak mengherankan, rezim totaliter ini sangat tidak menyukai bisnis Amerika, dan McDonald's tidak terkecuali.
Namun, menurut Telegraph, beberapa anggota elit pemerintah Korea Utara telah mengirim McGoodies ke negara itu dari Korea Selatan untuk konsumsi pribadi mereka.
6. Bolivia

Meskipun McDonald's tidak langsung dilarang di negara Amerika Selatan ini, yang terakhir Mickey D di Bolivia ditutup pada 2002.
Hal ini menandai akhir hubungan yang tegang antara raksasa makanan cepat saji dan pemerintah negara dan warga negara.
Menurut Daily Meal, McDonald's kegagalan tersebut karena orang-orang Bolivia tidak ingin berbondong-bondong ke perusahaan besar untuk membeli burger.
7. Islandia

Ada banyak alasan mengapa McDonald's tak di sukai di sana.
Pertama karena makanan cepat saji ini dianggap tak sehat dan hanya meraup keuntungan semata.
Kedua, Islandia menjadi satu negara yang sangat sadar akan kesehatan dan makanan cepat saji ini dianggap musuh bagi mereka. (*)