Antisipasi Kabut Asap Saat Asian Games, Asian Agri Lakukan Program Desa Bebas Api

Apalagi pertandingan antar negara-negara di kawasan Asia yang rencana digelar pada Agustus 2018 ini bertepatan dengan musim kemarau.

Penulis: hendri dede | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/hendri dede
penandatanganan bersama kades dan manajemen PT Asian Agri terkait Desa Bebas Api 

JAMBI, TRIBUN - Mengantisipasi ganguan dari kabut asap saat perhelatan akbar Asian Games ke -8 di Jakarta dan Palembang (Sumsel) PT Asian Agri yang memiliki areal perkebunan di wilayah Jambi juga turut siaga.

Apalagi pertandingan antar negara-negara di kawasan Asia yang rencana digelar pada Agustus 2018 ini bertepatan dengan musim kemarau.

“Saat musim penghujan ini, (Asian Agri) sudah mengantisipasi ada titik api sehingga memunculkan terjadinya kebakaran lahan,” ujar Sahrul Hasibuan, Regional Head Plantation Asian Agri – Jambi saat melakukan halalbihalal dengan insan pers di Ruma Kito, Jambi, Selasa (3/7).

Baca: Ngiler saat Tidur? Ini 3 Tips Mengatasinya

Sahrul menambahkan provinsi Jambi iwilayahnya sangat dekat dengan Sumatera Selatan jadi sudah jauh-jauh hari mengantisipasi terjadinya kabut asap tersebut.

“Nggak lucu kan perhelatan akbar selevel Asian Games tergganggu adanya asap. Dan, misalnya asapnya kiriman maaf dari Jambi. Bisa jadi sorotan dunia nanti. Makanya untuk mencegah hal-hal tersebut, Asian Agri jauh-jauh sudah mengantisipasinya,” kata Sahrul.

Baca: Soal Depresiasi Rupiah,  Gubernur BI: Tak Perlu Panik, Masih Terkendali

Antisipasi yang dilakukan oleh Asian Agri antara lain, dengan menggalakkan sebanyak tujuh desa yang tergabung dalam Program Desa Bebas Api binaan Asian Agri tercatat mampu menekan secara signifikan angka kebakaran hingga mencapai ratusan hektar lahan yang terjadi di lingkungan desa.

Pada periode Program Desa Bebas Api kali ini, usaha pencegahan kebakaran terbukti efektif dengan hanya menyisakan sekitar 11 hektar lahan terbakar di sepanjang satu periode Program Desa Bebas Api di Jambi yakni dari Juni 2017 hingga Juni 2018, yaitu di Desa Semambu dan Desa Lubuk Bernai yang diindikasikan disebabkan oleh aktivitas pembukaan lahan.

Bahkan lima desa dari 7 desa tersebut duiberikan bantyuan dana sebesar Rp 100 juta perseda. Dana tersebut bisa digunakan untuk hal terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan. (hdp)

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved