Ternyata Ini 'Cara Licik' Aplikasi dan Perusahaan Curi Data Kita Meski Tak Bermain Sosmed
Anda tidak pernah benar-benar aman dari pencurian data dan pelacakan yang dilakukan oleh
TRIBUNJAMBI.COM - Apakah selama ini Anda berpikir bahwa data pribadi Anda aman meski Anda tidak menggunakan media sosial?
Kalau begitu, artikel ini akan membuat Anda berpikir ulang.
Anda tidak pernah benar-benar aman dari pencurian data dan pelacakan yang dilakukan oleh banyak aplikasi serta perusahaan.
Baca: Cidera, Mo Salah Bakal Absen dari Piala Dunia 2018, Mesir Siapkan 2 Nama Pengganti
Bahkan meski Anda tidak terhubung pada Facebook dan telah menonaktifkan akun media sosial apa saja, Anda tetap bisa dilacak.
Dilansir dari Listverse, ini 5 cara menyeramkan yang dilakukan oleh aplikasi dan perusahaan dalam 'memperjual-belikan' data pribadi dan melacak kebiasaan Anda.
1. Rumah sakit dan Apotek menjua rekam medis Anda
Di Amerika Serikat, disinyalir cukup banyak rumah sakit dan apotek yang menjual rekam medis pasiennya.
Tentu dijual dengan anonim karena ini melanggar kode etik petugas medis.
Baca: Selamatkan Nyawa, Bayi Dilempar dari Lantai 2 Kos yang Terbakar di Surabaya
Baca: Bayi Dilempar Dari Lantai 2, Kebakaran Rumah Indekos di Surabaya, 8 Orang Tewas
Ini bocor dari data Cambridge Analityca, termasuk salah satu pembeli datanya adalah Facebook.
Namun tak hanya Facebook, beberapa perusahaan juga membeli dan menjual kembali data tersebut.
Salah satu perusahaan pedagang data disebut IMS Health dan mereka mendapat keuntungan sebesar Rp36,4 triliun pada tahun 2014.
2. Apple tahu jumlah saldo di rekening bank Anda
Pada tahun 2015, Apple mengajukan paten untuk program baru yang akan terus berjalan di iPhone Anda.
Program itu akan mengawasi aktifitas rekening bank dan kartu kredit Anda, bahkan tahu berapa banyak uang yang Anda miliki.
Ini dilakukan secara terang-terangan, tentu saja karena ada patennya.