Disingkirkan dari Kabinet Kerja, Rizal Ramli Bilang 'Ada yang Tak Suka dengan Jurus Kepret'

Lebih lanjut, Rizal menyebut, karena jurus kepretnya inilah beberapa pihak menjadi tidak leluasa untuk melakukan KKN.

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunnews
Rizal Ramli 

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengungkapkan alasan ia 'disingkirkan' dari Kabinet Kerja pada acara Jaya Suprana Show.

Menurutnya, ada pihak-pihak yang tak suka ia berada dalam Kabinet Kerja karena jurus kepretnya.

Jurus kepret sendiri adalah frasa yang dibuat Rizal Ramli untuk mengingatkan para pejabat negara untuk tidak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Baca: Ini Sebab ISIS Tak Serang Israel Mekkah dan Madinah yang Harus Diselamatkan

Lebih lanjut, Rizal menyebut, karena jurus kepretnya inilah beberapa pihak menjadi tidak leluasa untuk melakukan KKN.

Pihak-pihak yang punya kepentingan pribadi maupun kelompok inilah yang diduga tak menyukai keberadaan Rizal Ramli di dalam Kabinet Kerja.

Selain itu, Rizal menyebutkan beberapa mega proyek negara yang disinyalir terlalu dipaksakan hingga membuat negara merugi.

Sebut saja mega proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt yang diwacanakan Presiden Joko Widodo sejak awal masa kepemimpinannya pada 2014 lalu.

Pada Oktober 2017 lalu, Menko Perekonomian Darmin Nasution menyebut bahwa listrik dari mega proyek ini terancam sia-sia karena asupan listrik yang dihasilkan proyek tersebut akan jauh melebihi permintaan listrik yang ada saat ini.

Baca: Penangkapan ES Hingga Reaksi Keluarga Saat Ambil Jenazah Teroris di Surabaya Dikawal Polisi

“Memang listrik itu jangan sampai lebih. Kalau lebih, enggak dipakai tetapi tetap (PLN) harus bayar kepada investor (pembangkit listriknya),” ujarnya di Jakarta, Senin (16/10/2017), dilansir Tribun Wow dari Kompas.com.

Melihat hal ini, Rizal Ramli menyebut bahwa ia sudah bisa memprediksi bahwa mega proyek ini tak akan berjalan mulus.

"Tikus yang main di proyek listrik, mau maksain 35 ribu watt, kan saya kepret.

Waktu itu saya dibantah-bantah, sekarang kan terbukti," ujarnya kepada Jaya Suprana.

Baca: Tepat 20 Tahun Reformasi! Tahukah Kamu Hal ini yang Tidak Terekspose Berita di Gedung MPR/DPR

Selain itu, ia juga menyebut proyek BUMN lainnya, yakni proyek pembelian pesawat Garuda Indonesia long route Airbus A350.

Rizal menyebut bahwa ia telah mengingatkan bahwa proyek ini bisa membuat Garuda Indonesia merugi.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved