Imam Masjid Meninggal Saat Lantunkan Surat Ini Pada Salat Isya, Artinya Subhanallah Luar Biasa

Surat Al Isra menjadi lantunan terakhir almarhum Hi Ferdinal Syarif Hidayatullah (56) saat menjadi imam Shalat Isya di Masjid Annur

Editor: bandot
Ilustrasi salat 

TRIBUNJAMBI.COM - Meninggal dalam keadaan khusnul khotimah menjadi dambaan setiap umat muslim.

Khusnul khatimah atau akhir hidup yang baik adalah suatu kondisi dimana seorang mukmin diberi taufiq oleh Allah sebelum datangnya kematian untuk meninggalkan segala perbuatan yang mendatangkan murka Allah Azza wa Jalla, bersemangat melakukan ketaatan dan mengerjakan berbagai kebaikan kemudian dia menutup usianya dengan kebaikan.

Satu diantara ciri orang yang meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah diantaranya yakni meninggal dalam keadaan mengerjakan amal kebaikan seperti saat Salat.

Kejadian seseorang meninggal dalam keadaan salat memang lazim kita dengar, terkahir hal ini terjadi di Kota Bandar Lampung.

Seorang pria ditemukan meninggal saat sedang mengerjakan salat jamaah.

Surat Al Isra menjadi lantunan terakhir almarhum Hi Ferdinal Syarif Hidayatullah (56) saat menjadi imam Shalat Isya di Masjid Annur Jalan Purnawirawan Kelurahan Gunung Terang, Langkapura, Kota Bandar Lampung.

Baca: Geger! Warga Lihat Kaki Menyembul Dari Pekuburan, Saat Dibongkar ya Ampun Ternyata Ngeri

Baca: Heboh! Foto Kaki Akibat Salat Tarawih Ini, Bikin Follower Fatih Seferagic Ngakak, Emang Bisa Gitu?

Ferdinal warga gang Pairin Jalan Purnawirawan Kelurahan Gunung Terang Langkapura, Kota Bandar Lampung berpulang saat setelah i'tidal di rakaat kedua dalam shalat Isya yang dipimpinnya, Rabu 16 Mei 2018.

Mu'min Shiddiq (57) Ketua II Bidang peribadatan pengurus Masjid Annur mengatakan, saat sebelum jatuh di lantai di rakaat kedua, Ferdinal membacakan Surat Al Isra ayat 79.

"Subhanallah baru saya sadari, luar biasa. Jika arti dari surat tersebut tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhan-Mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji," ungkap Mu'min, Kamis 17 Mei 2018.

Mu'min pun tidak heran jika Ferdinal melantunkan ayat tersebut, mengingat almarhum Ferdinan rajin shalat tahajud.

"Memang beliau ini rajin shalat tahajud, dan saya sering melihat beliau di masjid tapi saat sebelum dia mulai mengidap sakit jantung," tuturnya.

Baca: Apakah Astronout Juga Berpuasa dan Melakukan Salat? Begini Caranya

Baca: Sudah Cantik Terima Banyak Pujian, Semua Gegara Foto Dirinya Salat di Ketinggian 38 Ribu Kaki

Mu'min mengatakan, jika almarhum sudah dua puluh tahun menjadi imam di Masjid Annur.

Namun beberapa bulan ini mulai jarang ke Masjid dikarenakan kesehatannya makin menurun.

"Ya memang beliau ini, sedang sakit jantung, jalan kaki dari rumah ke masjid harus berhenti empat kali, ya jaraknya lumayan hanya 200 meteran dari masjid," tukasnya.

Mu'min menuturkan, keseharian Ferdinal sebagai pensiunan pembantu pencatat nikah KUA Langkapura.

Namun dia tetap aktif menjadi imam dan termasuk imam besar karena bacaan bagus amalan banyak.

"Beliau ini qori, jadi sudah tidak diragukan amalan beliau," ungkapnya.

Baca: Densus 88 Lakukan Penangkapan, Ibu-ibu Salah Fokus Lihat Teroris Ganteng Ini Sedep Dipandang

Baca: Bukan Berjenggot Apalagi Bersarung, Mantan Teroris Alqaeda Ungkap 4 Ciri Teroris, Waspadailah!

Mu'min pun menceritakan, saat kejadian terjatuh dan meninggalnya sang imam besar masjid Annur pas saat Mu'min menjadi makmum dibelakang kiri sang imam besar.

"Kalau mengingat, ya Allah, saya itu posisi menjadi makmum dibelakang kiri beliau," tuturnya sembari mengenang.

Masih kata dia, setelah rukuk dan i'tidal tiba-tiba imam besar Ferdinal jatuh kebelakang.

"Ya jadi setelah i'tidal kedua tangan beliau ini bukanya kembali kebawah tapi malah ke belakang," ujarnya.

Mu'min pun langsung berpikir jika penyakit jantung Ferdinal kambuh.

Tanpa berpikir panjang ia membatalkan shalatnya.

"Saya batalkan shalat saya, dan menadah kepalanya, sembari berupaya mengangkat badanya, tapi ternyata tidak kuat bahkan nafasnya mulai terengah-engah," sebutnya.

Begitu tahu nafas Ferdinal sudah terengah-engah dan sesak, Mu'min mengaku mulai mengucapkan lafal dzikir.

"Saya langsung bisikkan la ilaha illallah muhammadur rasulullah, tapi beliau mulai terdengar suara seperti mendengkur, keras, akhirnya makmum sebelah kiri saya langsung ikut membatalkan shalat, sedang lainnya menunggu," ujaranya.

Tapi pada akhirnya, lanjut Mu'min, shalat akhirnya dibatalkan dan diulang lantaran imam besar makin tak sadarkan diri dan mendengkur.

"Akhirnya kami panggil mobil ambulans dan membawa ke RS DKT, tapi saat dibawa itu, kata empat orang yang menggangkat beliau sudah tak bernafas lagi," tutupnya.

Almarhum bernama Hi Ferdinal Syarif Hidayatullah (56) warga gang Pairin Jalan Purnawirawan Kelurahan Gunung Terang Langkapura yang saat kejadian menjadi imam shalat isya.

Ferdinal pun berpulang saat setelah i'tidal dirakaat yang kedua.

Suwahman Wahana salah satu pengurusan masjid non aktif, membenarkan bahwa Ferdinal salah satu imam Masjid Annur berpulang saat shalat Isya sebelum shalat tarawih.

Wahana mengaku sempat ada dua menit para jamaah terdiam menunggu shalat berjamaah isyak dilanjutkan, karena berfikir imam akan berdiri kembali.

"Ya sempat menunggu beberapa menit, tapi ternyata tidak kunjung berdiri," ujarnya.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved