FKPT Jambi Minta Masyarakat Waspada, Meski Aman Pernah Jadi Tempat Latihan
"Dengan kejadian ini, kita tingkatkan pencegahan dan penanggulangan,’‘ kata Sukri Saleh.
Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Provinsi Jambi termasuk provinsi yang aman di Indonesia. Meski aman, namun perlu waspada, sebab dalam dua tahun terakhir ini petugas keamanan berhasil meringkus pelaku teror.
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi, Prof Ahmad Sukri Saleh, mengatakan pelaku teror memang belum ada melakukan perbuatannya di Jambi. Namun dari beberapa kasus, pelaku teror tersebut merupakan warga Jambi, bahkan Jambi tempat mereka melakukan latihan.
Terkait aksi teror ini, ia meminta masyarakat Jambi tetap waspada. Kewaspadaan ini perlu dilakukan, mengingat Provinsi Jambi pernah menjadi lokasi latihan jaringan dan aksi serangan teroris. Dengan ini, FKPT meningkatkan pencegahan dan penanggulangan.
"Dengan kejadian ini, kita tingkatkan pencegahan dan penanggulangan,’‘ kata Sukri Saleh.
Apakah di Jambi masih menyisakan benih yang berkemungkinan berkembang?
Dia mengatakan berkemungkinan bahwa itu masih ada. Pasalnya Jambi merupakan daerah yang tenang.
"Kita tidak bisa memastikan. Dibilang tidak ada, tapi Jambi pernah jadi tempat latihan sebelum aksi serangan terorisme," katanya.
Beberapa daerah yang pernah diindikasikan memiliki benih teroris. Yaitu Kota Jambi, Muarojambi, Batanghari, Merangin, Bungo, Tanjung Jabung Timur.
Menyikapi ini, dia menegaskan akan melakukan koordinasi hingga tingkat Rukun Tetangga (RT), untuk menyosialisasikan terkait bahaya aksi terorisme.
"Kita akan rapat internal dulu, untuk menyusun langkah pencegahan dan penanggulangan," katanya.
Sebagai mitra Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), FKPT Provinsi Jambi tidak bisa mengambil langkah sendiri. Kini, ia masih menunggu apa intruksi dari FKPT Pusat.
Kemudian, dikatakan Sukri, FKPT Provinsi Jambi akan kembali melakukan pemeriksaan lapangan di daerah yang diduga pernah memiliki benih teroris.
"Kita akan lihat, masih sama seperti yang dulu atau mengalami perkembangan,’‘ ungkapnya.
Dengan kejadian ini, Prof Sukri mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap orang yang baru. Jika menemukan kejanggalan, untuk segera melaporkan ke pihak terkait.
"Apabila curiga langsung melapor, jangan mengambil keputusan sendiri," katanya.
Untuk diketahui, ada beberapa contoh kasus pelaku teror sempat bernaung di Jambi. Sebelumnya, anggota Densus 88, meringkus terduga teroris berinisial M di RT 35, Kampung Bugis, Kelurahan Kenali Besar, Kota Jambi. Kemudian juga W dibekuk di rumah orangtuanya di Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, bahkan Kabupaten Bungo sempat menjadi tempat latihan mereka.
Selain itu, pelaku yang menyerang dan membakar Polres Dharmasraya pada 12 November 2017 silam juga berasal dari Jambi. Keduanya, yakni Eka Fitria warga Bungo dan Enggria Sudarmadi warga Kabupaten Merangin tewas ditembak.