Bekraf Beri Pelatihan ke 100 Pelaku Usaha di Jambi, Pentingnya Manajemen Keuangan

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meningkatkan kapasitas pelaku usaha Ekonomi Kreatif (Ekraf) dengan memberikan

Penulis: Fitri Amalia | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/fitri amalia
Bekraf memfasilitasi 100 pelaku usaha Jambi mengikuti kelas Keuangan Usaha Ekonomi Kreatif di Hotel Aston Jambi, Sabtu (12/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Fitri Amalia

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meningkatkan kapasitas pelaku usaha Ekonomi Kreatif (Ekraf) dengan memberikan pelatihan manajemen keuangan.

Bekraf memfasilitasi 100 pelaku usaha Jambi mengikuti kelas Keuangan Usaha Ekonomi Kreatif di Hotel Aston Jambi, Sabtu (12/5).

Badan ekonomi kreatif adalah lembaga pemerintah non kementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif yang saat ini dikepalai oleh Triawan Munaf.

Anggota Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra yang menghadiri acara untuk memberikan sambutan,  sekaligus menyampaikan peran sektor ekraf dalam pembangunan ekonomi.

Bekraf turut mengundang praktisi keuangan Ahmad Gozali, perbankan konvensional yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) dan owner Radja Cendol (Randol) Danu Sofwan pada kelas keuangan ini.

Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo, menuturkan Bekraf ingin pelaku Ekraf naik kelas dengan memiliki laporan keuangan yang bankable, dengan demikian akses permodalan perbankan terbuka lebar untuk mereka sehingga mereka bisa mengembangkan bisnis mereka dengan bantuan permodalan perbankan.

"Di bekraf ada 16 sektor ekonomi kreatif dan ada tiga subsektor unggulan, disebut K2F, Kuliner Kriya dan Fashion. Kuliner industri ini 41,6 persen dari kontribusi PDB nasional terbesar. Fashion penyumbang terbesar kedua 18,15 persen dari total PDB ekraf kontribusi PDB subsektor fashion pada 2015, dan Kriya, 22,81 persen kontribusi TK sektor kria dari total TK ekraf," jelasnya.

Ia juga mengatakan, di Timur Tengah terkenal dengan Jakarta style, di negara 4 musim baju-baju muslim dipakai saat musim dingin.

Ini merupakan peluang besar produk produk fashion muslim, belum lagi market halal produk.

"Industri film salah satu subsektor prioritas, karena punya daya untuk mempengaruhi orang untuk membeli dan melakukan sesuatu, begitu orang terpengaruh dengan ide cerita satu film maka akan membuat masyarakat terpengaruh ingin datang dan berkunjung ke tempat film itu," ujarnya.

Dikatakannya subsektor aplikasi digital juga membawa benefit yg luar biasa. Begitu banyak peluang Ekraf yang ada di Indonesia.

Restog K. Kusuma, Direktur Akses Perbankan, juga menyampaikan hal yang sama. Kegiatan ini membangung Ekraf di Jambi, guna memahami struktur keuangan agar lebih baik.

Untuk memberikan pada pelaku usaha pemahaman tentang pentingnya manajemen keuangan sehingga bekraf bisa mengembangkan usahannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Tags
Bekraf
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved