Misteri Bayi Berusia 4 Hari yang Terjebak Kerusuhan di Mako Brimob, Cerita Dibaliknya Bikin Haru
Ada pihak keluarga narapidana terorisme yang sedang berkunjung menolak pemeriksaan atas makanan yang dibawanya.
TRIBUNJAMBI.COM - Kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok membawa banyak cerita miris.
Kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (8/5/2018) malam hingga Rabu (9/5/2018) dini hari.
Melansir Kompas.com, kerusuhan terjadi antara tahanan dengan petugas dari personel Brimob Polri.
Baca: Ngaku Mukanya Mirip Penyanyi Cantik ini Sebelum Oplas, Lagi-lagi Lucinta Luna Buat Geram Warganet!
Ada pihak keluarga narapidana terorisme yang sedang berkunjung menolak pemeriksaan atas makanan yang dibawanya.
Akibat hal ini, cekcok pun terjadi antar narapidana dan petugas.
Suasana makin panas ketika tiga dari enam blok tahan berhasil dikuasai oleh narapidana.
Dilansir Grid.ID dari Tribunnews, selain narapidana dewasa, rupanya ada seorang bayi yang juga ikut terjebak dalam kerusuhan di rutan Mako Brimob.
Bayi tersebut diketahui baru berusia 4 hari.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kadiv Humas Polri Irjen Setyo di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018) tengah malam kepada wartawan.
Menurut Setyo, bayi tersebut terjebak bersama sang ibu yang merupakan tahanan titipan di Mako Brimob.
Bayi tersebut awalnya di lahirkan di rumah sakit.
Namun, kemudian di rawat di rumah tahanan karena ibunya adalah seorang tahanan.
Sebetulnya polisi sudah berusaha mengeluarkan ibu dan bayinya dari dalam rutan, tapi sang ibu tak mau.
"Tim negosiator nanti yang bekerja."
"Ini kan secara kemanusiaan, harusnya perempuan kita minta keluar."
Baca: Napi Teroris dengan Kemampaun Luar Biasa! Bisa Video Call di Lapas dan Ternyata Lulusan Cumlaude
"Tapi kalau mereka nggak mau, maksa di dalam, ya, untuk apa?" kata Setyo.
Polisi menghentikan operasi di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob pada Kamis (10/5/2018) pukul 07.15.
Operasi terkait peristiwa penyanderaan sejumlah anggota Polri di Rutan Cabang Salemba yang sudah dilakukan sejak Selasa (8/5/2018).
"Titik operasi sudah berakhir pada pukul 07.15 tadi. Ini pertemuan pertama saya kepada masyarakat," ujar Wakapolri Komjen Syafruddin di Mako Brimob, Jawa Barat, Kamis pagi.
Dalam melakukan penanganan, lanjut dia, kepolisian mengedepankan upaya persuasif dan kepala dingin.
"Saya selalu katakan kepada semua tim dari semua unsur untuk berkepala dingin, walaupun teman-teman gugur dan lakukan upaya persuasif walaupun teman-teman dibantai secara sadis," ujarnya.
Baca: Iptu Sulastri, Polwan yang Dipukuli Secara Biadab oleh Napi Teroris di Mako Brimob, Fotonya Viral
Sebelumnya, sandera terakhir yaitu Bripka Iwan Sarjana telah dibebaskan dalam terluka sekitar pukul 12.00.
Dilansir Grid.ID dari akun twitter @qitmr mengunggah sebuah foto pada 10 Mei 2018.
Dalam foto tersebut terlihat seorang anggota polisi menggendong anak kecil.
Dalam foto terdapat tulisan "Anggota Brimob mengamankan salah seorang anak Napiter".
Diduga, anak kecil dalam foto tersebut adalah bayi yang terjebak dalam kerusuhan di Mako Brimob.
Dengan masih bersenjata lengkap, anggota polisi itu menggendong sang bayi dengan erat.
Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai bayi yang terjebak dalam kerusuhan tersebut dari pihak kepolisian.(Tribunsumsel.com )