Kisah Sedih Soesalit, Anak Semata Wayang RA Kartini, yang Tak Sempat Ketemu Sang Ibu
RA Kartini memiliki seorang anak, yakni Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904.
Padahal, saat itu pangkatnya adalah Jenderal Mayor atau sekarang disebut Mayor Jenderal.
Peristiwa Madiun tahun 1948 lah yang menjadi awal penderitaan Soesalit.
Saat itu pasukan komunis tengah memberontak.
Ada satu dokumen yang disebut milik pemberontak jatuh ke tangan tentara pemerintah.
Di sana tertulis nama Soesalit yang disebut sebagai 'orang yang diharapkan'.
Singkat cerita, Soesalit pun menjadi tahanan rumah dan pangkatnya diturunkan.
Ia akhirnya menjadi pejabat di Kementerian Perhubungan dengan pangkat militer tak berbintangnya.
Kehidupan Soesalit pun dikenal sangat sederhana.
Ia tidak ingin show off soal sepak terjangnya, apalagi membawa-bawa nama besar ibunya.
Soesalit wafat di RSPAD, 17 Maret 1962.
Pemakamannya di pemakaman keluarga Djojoadhiningrat di Rembang dipimpin Wakil KSAD Jenderal Gatot Subroto.
Dia menerima Bintang Gerilya pada 1979.
Ada satu pesan yang diwariskan Soesalit adalah agar keturunannya tak membangga-banggakan diri sebagai keturunan Kartini dan harus selalu rendah hati.
Baca: Ramaikan Hashtag #tribunjambiheritage dan #selamatkanbumi, Family Fun Walk & Fun Bike
Misteri Kematian RA Kartini