Jumilah 'Sulap' Pelepah Sawit Jadi Piring Cantik, Kerajinan Dari Ibu PKK Desa Sumber Agung
"Jadi dari pelatihan itu saya dapat ilmunya. Kemudian saya ajak ibu-ibu PKK dan ibu-ibu disini untuk mempraktikkannya,"
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Edmundus Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Siapa sangka, pelepah sawit yang selama ini dibuang bahkan dibakar, kini disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat dan mendatangkan pundi-pundi uang.
Itu yang tercetus dari Jumilah, Bendahara PKK di Desa Sumber Agung, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi.
Perempuan ini mendapat ide saat mengikuti pelatihan di Kecamatan Sungai Gelam. Pelatihan tersebut mengajarkan cara memafaatkan pelepah kelapa sawit dari yang selama ini hanya dibuang atau dibakar, hingga menjadi kerajinan yang cantik dan bermanfaat.
"Jadi dari pelatihan itu saya dapat ilmunya. Kemudian saya ajak ibu-ibu PKK dan ibu-ibu disini untuk mempraktikkannya," ujarnya kepada tribunjambi.com, Minggu (15/4).
Untuk mencari bahan baku pelepah sawit tidaklah sulit. Karena di kawasan desa di dominasi dengan tumbuhan kelapa sawit. Namun, biasanya untuk bahan baku ada yang mengerjakan sendiri.
"Kadang kita ambil sendiri kadang juga dan dapat dari warga sini. Jadi tinggal kita beli," kata Jumilah.
Baca: Cari Orang Pintar Dari Aceh - Cirebon Demi Nyai Zahara, Sudah Sepekan Tak Ketemu
Baca: Sinsen Perkenalkan All New PCX, Targetkan Penjualan 300 Unit per Bulan
Baca: Juri Sempat Bingung, Akhirnya Si Kuliner Dapat Juara Satu
Sedangkan untuk bahan utama yang digunakan dari pelepah kelapa sawit, yaitu lidinya. Lidi pelepah sawit tersebut disulap menjadi anyaman piring.
"Itu biasanya kita buat untuk piring, tempat buah, dan wadah tisu. Untuk piring biasanya ini dipakai untuk acara pernikahan atau acara lain. Praktis karena tidak di cuci lagi, paling tinggal di lap," jelasnya
Dia menjelaskan proses dari pembuatan kerajinan tersebut tidak susah dan tidak pula mudah. Lidi yang digunakan pun adalah lidi yang masih muda bukan yang sudah tua. Karena menurutnya jika menggunakan lidi yang tua, maka sulit bahkan tidak bisa.

"Jadi kita bersihkan dulu pelepah tadi, kita ambil lidinya. Terus kita raut lidi tadi, habis diserut bisa langsung di buat. Kita pakai lidi yang muda,karena yang tua sulit untuk di anyam. Bakalan patah kalau di anyam," kata Jumilah menjelaskan.