Pesut Terdampar dan Mati, Saat Dibedah Ditemukan Cairan Ini di Perutnya,  Korban Tumpahan Minyak?

Proses pembedahan dan penguburan bangkai mamalia laut Lumba-lumba Irawady atau Pesut telah dilakukan. Saat diambil organ tubuhnya

Editor: Suci Rahayu PK
Tribun Kaltim
Pesut saat dibedah 

TRIBUNJAMBI.COM, BALIKPAPAN - Proses pembedahan dan penguburan bangkai mamalia laut Lumba-lumba Irawady atau Pesut telah dilakukan.

Saat diambil organ tubuhnya, ditemukan hal yang mengagetkan.

Pengamatan Tribunkaltim.co, proses pembedahan dilakukan sekitar pukul 10.00 Wita di tempat lokasi ditemukannya bangkai Pesut di Pantai Mas Permai, Senin (2/4/2018).

Penemuan bangkai Pesut ini berlangsung sekitar pukul 22.00 Wita pada Minggu (1/4/2018).

Pertama kali ditemukan oleh warga setempat, pesut sudah dalam kondisi mati, terbujur kaku dengan tubuh membengkak.

Pagi hari dilakukan olah tempat kejadian perkara dengan melakukan identifikasi, pembedahan tubuh, dan melakukan proses penguburan di lokasi kejadian.

Baca: Waspada, Ada Oknum Manfaatkan Momen Pilkada Merangin untuk Penipuan

Mereka yang terlibat dalam proses ini di antaranya ada dari Kementrian Lingkungan Hidup wilayah Kaltim, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Forum Pecinta Teluk Balikpapan, dan Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia.

Proses pembedahan berakhir sekitar pukul 10.40 Wita. Saat Tribunkaltim.co bersua dengan Mambaudin, tim lapangan Kementrian Perikanan dan Kelautan Kaltim, ia menjelaskan mamalia pesut terpaksa dibedah, diambil beberapa organ tubuhnya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

"Kami tadi ambil paru-parunya, ambil hati, limpa, lambung, usus, cairan darah, cairan lambung," ungkapnya.

Dilihat secara kasat mata, pada bagian organ dalam Pesut di bagian paru-paru dan usus nampak ada cairan yang menyerupai zat minyak mentah yang mirip tercecer di perairan Teluk Balikpapan.

"Dilihat, setelah dibedah ada di bagian organ ada tempelan benda cair minyak yang kehitam-hitaman. Sudah dipastikan ini kena dampak cemaran minyak," katanya.

Baca: Napak Tilas di Bumi Majapahit, Keluarga Cikeas Bikin Warga Kepincut

Di tempat yang sama, Ethis, dokter hewan dari Balai Karantina Ikan Kota Balikpapan, organ tubuh Pesut akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan kajian dan penelitian, mencari sebab kematiannya.

"Mungkin butuh waktu seminggu untuk lakukan uji laboratorium," ungkapnya.

Ditambahkan Husain Suwarno, Koordinator Forum Peduli Teluk Balikpapan, kematian Pesut dugaan yang paling kuat karena pengaruh cemaran minyak di perairan Teluk Balikpapan.

Kejadian tumpahan minyak di laut mulai terjadi pada Sabtu (31/3/2018) dini hari.

Kemudian Pesut ini mati ditemukan warga di pinggir Pantai Mas Permai, Klandasan Ulu, Kota Balikpapan pada Minggu (1/4/2018) tengah malam.

"Pas kalau dihitung dari dua hari lalu. Fisik pesut sudah membengkak. Matinya diprediksi bertepatan ada peristiwa tumpahan minyak di laut," tuturnya.

Sampai sekarang jenis mamalia laut pesut atau lumba-lumba irawady ini masuk ketegori mamalia yang dilindungi oleh negara, keberadaannya terancam punah.

Mamalia ini endemik perairan Teluk Balikpapan, hanya bisa ditemukan di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Berdasarkan identifikasi, Lumba lumba Irawady yang mati ini masuk kategori mamalia dewasa. Berikut ini hasil identifikasinya:

HASIL IDENTIFIKSI
- Panjang 205 centimeter.
- Lebar tubuh 98 centimeter.
- Sirip dada 40 centimeter.
- Sirip ekor 69 centimeter.
- Fisik tidak ada tanda luka.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Usai Dibedah, Organ Pesut yang Mati di Pantai Klandasan Ulu Mengandung Zat Ini, 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved