Dulu 5 Artis ini Sering Buka-bukaan di Layar Kaca, Kini Tobat dan Begini Kisah Serta Penampakannya
Setelah itu, dunia layar lebar Tanah Air seperti mati suri, seiring munculnya layar kaca dan maraknya sinetron.
TRIBUNJAMBI.COM--Dunia perfilman layar lebar Indonesia sempat begitu semarak di era 70-80an dengan berbagai genre.
Di film komedi, ada artis-artis yang melegenda seperti Benyamin dan Warkop, film horor dengan sosok Suzanna, dan juga film-film romantis yang dibintangi Rano Karno dan Sofyan Sopian.
Setelah itu, dunia layar lebar Tanah Air seperti mati suri, seiring munculnya layar kaca dan maraknya sinetron.
Perlahan, film Indonesia bangkit dengan munculnya Ada Apa Dengan Cinta (AADC) yang disutradarai oleh Rudi Sudjarwo.
Film percintaan remaja ini ternyata begitu booming dan digandrungi para penonton.
Baca: Dibelakang Lucinta Luna, Ternyata Ruben Onsu Sebut Kata Tak Pantas Ini, Netizen Sampai Peringatkan
Baca: Postingan Ashanty Tuai Kecaman, Unggah Foto Aurel Hermansyah dengan Pakaian Minim ini
Sedikit mengenang masa lalu, film Indonesia juga pernah dibanjiri dengan film-film panas yang dihiasi adegan ranjangnya.
Ada sejumlah artis Indonesia yang menjadi langganan film panas sehingga mereka dijuluki sebagai bom seks di eranya.
Berikut ini adalah daftar bom seks Indonesia.
1. Eva Arnaz

Eva Yanthi Arnaz atau yang lebih dikenal dengan Eva Arnaz, lahir di Bukittinggi, Indonesia, 14 Juli 1958.
Ia adalah aktris film dan sinetron Indonesia yang terkenal sejak pertengahan 1970-an dan era 80an.
Ia mengawali karier sebagai juara 2 None Jakarta tahun 1976. Ia telah membintangi lebih dari 50 film dan sempat membintangi sebuah sinetron Rosanna produksi Multivision Plus pada tahun 1996.
Nama Eva melejit berkat film Intan Perawan Kubu karena keberaniannya bertelanjang dada.
Dari situlah Eva mendapat julukan bintang bom seks.
Film-film Eva berikutnya sebagian besar merupakan film yang penuh adegan seks atau adegan kekerasan.
Baca: 7 Sniper Terbaik dan Sangat Mematikan di Dunia, Satu Diantaranya Tentara Indonesia Tatang Koswara
Baca: Keasyikan Main dengan Brondong Hingga Ditinggal Hamil, Pedangdut Dewi Sanca Sempat ingin Bunuh Diri
Seperti Serbuan Halilintar, Membakar Matahari, Lima Cewek Jagoan, Gadis Bionik, Perempuan Bergairah, Kupu-Kupu Beracun, Warok Singo Kobra, Cewek Jagoan Beraksi Kembali, Midah Perawan Buronan, Jaka Sembung, Bergola Ijo, Buah Terlarang, Terjebak Dalam Dosa, Montir-Montir Cantik, Gadis di Atas Roda, Pasukan Berani Mati, dan sebagainya.
Kini Eva sudah meninggalkan dunia hiburan yang membesarkan namanya. Eva memutuskan hijrah. Ia pun sekarang mengenakan jilbab.
"Ga sama sekali tertarik. Saya narik diri dari film karena kejenuhan. Kalau kaya gini uang banyak yah, yang mau sama saya banyak kok, tapi saya malah ga bahagia. Karena ga ada keberkahan. Kita hidup hanya sebagai untuk beribadah," kata Eva, Juli 2016.
Eva mengungkapkan, saat ini mencari nafkah dengan cara berdagang.
Menurutnya itu jauh lebih bahagia, dibandingkan dengan jadi 'artis panas' seperti dulu.
2. Inneke Koesherawati

Kesuksesannya bermula saat dirinya mengikuti ajang GADIS Sampul 1990 dan berhasil meraih predikat Juara Berbakat.
Inne pun akhirnya memasuki sekolah model milik peragawati senior, Okky Asokawati, OQ Mo-delling.
Hal ini dilakukannya agar mempunyai dasar yang kuat untuk terjun dalam dunia modeling.
Nasib berkata lain, sejak diajak temannya untuk menjadi figuran dalam film "Lupus 4", Inne pun beralih haluan ingin menekuni dunia seni peran sepenuhnya.
Baca: Peti dan Mayatnya Dicuri, Begini Kisah Pelawak Tenar Charlie Caplin yang Kini Makamnya di Beton
Baca: Jutaan Tahun Lalu Ternyata Sudah Ada yang Gunakan Kondom, Begini Penampakannya!
Debut film-nya adalah "Diskotik DJ" (1990), kemudian berlanjut dengan "Gadis Metropolis" (1991), "Roda-roda Asmara di Sirkuit Sentul" (1994), dan "Pergaulan Metropolis II" (1995), serta aktingnya di beberapa film Warkop DKI.
Setelah memutuskan berjilbab pada tahun 2001, aktingnya pun berganti di area religius.
Seperti "Padamu Aku Bersimpuh" (2001), Mutiara Hati (2005), dan Jalan Takwa (2005). Walau telah berjilbab, Inne tetap laris, bahkan dirinya menyabet penghargaan sebagai Pembawa Acara Terpuji versi Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2005.
3. Yati Octavia

Yati Octavia, lahir di Jakarta, 20 Oktober 1954. Ia adalah satu pemeran senior Indonesia di era 80-an.
Di film keduanya, Yati Octavia memberanikan bertelanjang dada di Intan Perawan Kubu.
Di film itu dia memerankan anak dari kepala suku Kubu.
Film panas lainnya adalah Yang Muda Yang Bercinta yang kembali menghebohkan dunia perfilman Indoensia.
Yati istri dari Pangky Suwito yang juga pemeran senior Indonesia.
Pada era emas film Indonesia, artis Yati Octavia adalah artis terlaris dan termahal.
Baca: 10 Tahun Lagi Diprediksi Mesin ATM Sudah Tidak Lagi Bisa Ditemukan. Ini Penjelasannya
Baca: Selalu Disalahkan dan Sampai Ada Generasinya, Apakah Micin Membuat Orang Jadi Bodoh?
Ia sempat dijuluki si ratu film karena banyak penggemarnya.
Untuk setiap film ia sempat menerima honor lebih dari 5 juta rupiah bersama dengan aktor Roy Marten, Roby Sugara, Yenny Rachman dan Doris Callebaute.
Film yang paling menghebohkan adalah film Rahasia Perkawinan, karena Yati Octavia bersedia untuk digundul kepalanya.
Yati Octavia sekarang sudah hampir tidak pernah tampil di layar kaca. Yati Octavia kini sibuk mengurusi keluarganya.
4. Suzanna

Popularitas Suzzanna diraih dari film-film panas dan mistik, seperti Bernafas Dalam Lumpur dan Bumi Makin Panas serta Pulau Cinta(1978) dan Ratu Ilmu Hitam (1981) yang membuatnya menjadi nominator FFI untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik.
Suzzanna berhenti bermain film pada awal tahun 1990-an. Namun bukan berarti dia sudah tidak lagi eksis.
Pada tahun 2003, di usianya yang menginjak 61 tahun Suzzanna berbinar lagi di Sinetron Selma dan Ular Siluman yang tayang di RCTI serta Misteri Sebuah Guci di SCTV .
Baca: Narkoba Ditemukan di Rumah Arseto Suryoadji, Tersangka Kasus Ujaran Kebencian
Pada awal tahun 2008, Suzzanna bermain dalam film Hantu Ambulance, yang sekaligus merupakan film terakhir yang dibintanginya.
Suzzanna meninggal dunia di kediamannya di Jalan Kebondalem II No.1 Magelang, Rabu, 15 Oktober 2008 karena penyakit diabetes yang sudah lama dideritanya.
Penyebab kematiannya sempat menjadi perdebatan, karena Clift Sangra menguburkan jenazah secara diam-diam bersama pemuka agama dan ketua RT setempat, dan pihak keluarga Suzzanna sendiri baru mengetahui berita kematiannya melalui informasi dari pihak media dan tetangga.
Baca: VIDEO: Pelaku Curanmor di Kumpeh Ulu Berhasil di Tangkap, Pelaku Mantan Karyawan Korban
5. Sally Marcelina

Sally masuk ke industri film secara tidak sengaja kala ditawari bermain film saat menyaksikan syuting di dekat rumahnya.
Namanya melambung berkat film Misteri Janda Kembang (1991).
Aktingnya yang kerap tampil seksi dan berani kala itu, menempatkan dirinya sebagai icon film panas sejajar dengan Inneke Koesherawati, Kiki Fatmala, dan Eva Arnaz.
Baca: Masih Ingat Wildan, Bocah 9 Tahun asal Pamenang yang Menangis Tak Ketemu UAS? Mimpinya. . .
Hampir seluruh film Sally berbau mistis dan seks seperti Gadis Erotik, Susuk Nyi Roro Kidul, Susan Yang Sexy, Akibat Hamil Muda, Pencet Sana Pencet Sini, dan Pergaulan Ranjang Pemikat.
Pada saat itu, memang film yang menonjolkan kemolekan tubuh dan berbau mistis sangat digemari penonton.
Selain bermain film, Sally juga menulis skenario. Tercatat 15 skenario yang ditulis Sally telah difilmkan, antara lain di film Akibat Hamil Muda Yang Kedua (1997).
Baca: FOTO: Flying Fox Jaya Bakti Kayu Aro, Tertinggi di Provinsi Jambi
Selama hampir 7 tahun Sally vakum dari hingar bingar kegiatan perfilman.
Dia disibukkan dengan kegiatan bisnis dan menjadi ibu rumah tangga.[5] Sally kembali ke dunia akting pada tahun 2005.
Sally membintangi sejumlah sinetron antara lain Cinta Kelas Atas yang dibintanginya bersama Desy Ratnasari, Jeremy Thomas, Silvana Herman dan Jonathan Frizzy, serta sinetron Sulaiman dan Andaikan Dia Bukan Ibuku.(tribunlampung/Heribertus Sulis)