Ada 5.000-an Investor Pasar Modal di Jambi, Mulai dari Pelajar, Mahasiswa Hingga IRT

Acara Forum Investor dan Calon Investor Pasar Modal Provinsi Jambi, Market Outlook 2018 dan Sharing Sessions Bersama Ryan Filbert

Penulis: Fitri Amalia | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/fitri amalia
Acara Forum Investor dan Calon Investor Pasar Modal Provinsi Jambi, Market Outlook 2018 dan Sharing Sessions Bersama Ryan Filbert digelar Senin (26/3) bertempat di O Dua Weston Hotel. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Fitri Amalia

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Acara Forum Investor dan Calon Investor Pasar Modal Provinsi Jambi, Market Outlook 2018 dan Sharing Sessions Bersama Ryan Filbert digelar Senin (26/3) bertempat di O Dua Weston Hotel.

Sharing Sessions dihadiri oleh Endang Nuryadin Kepala Otoritas Jasa Keuangan Jambi, Verdi Ikhwan Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Jambi Fasha Fauziah, dan Pimpinan Perusahaan Sekuritas di Provinsi Jambi.

Materi disampaikan oleh Ryan Filbert Investor dan Inspirator Pasar Modal di Indonesia.

Fasha mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk menambah pengetahuan di tingkat pasar modal bagi investor dan calon investor.

"Di Jambi sendiri sudah hampir 5000 investor, mulai dari pelajar, mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga dan kebanyakan investasi ritel. Perkembangan investor di Jambi lumayan cukup baik, sekitar 220 persen," jelasnya.

Dalam kata sambutannya, Endang Nuryadin Kepala Otoritas Jasa Keuangan Jambi mengatakan, jumlah investor aktif pasar modal di Provinsi Jambi posisi 28 Februari 2018 sebesar 4866 investor. Hal ini meningkat sebesar 224 persen atau sebanyak 3368 dari bulan Juni 2015.

"Saat Bursa Efek Indonesia pertama kali membuka kantor perwakilan di Provinsi Jambi, saat itu jumlah investor di Provinsi Jambi hanya sebesar 1498 investor," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini jumlah rekening efek sebesar 5494 rekening dengan jumlah rekening yang aktif login sebanyak 915 rekening. Nilai tingkat literasi keuangan tahun 2016 hanya 26,91 persen penduduk Jambi yang memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang produk dan jasa lembaga keuangan.

Adapun indeks inklusi atau penggunaan produk dan jasa keuangan di Jambi sebesar 69,82 persen.

Khusus sektor pasar modal, nilai indeks literasi sektor pasar modal sebesar 4,40 persen sedangkan indeks inklusi sektor pasar modal sebesar 1,25 persen.

"Kesan investasi saat ini masih terdengar asing di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas, ditambah lagi ada anggapan bahwa pasar modal hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke atas, masyarakat yang berpenghasilan tinggi. Kesan seperti itu yang ingin kita ubah, dan menarik minat masyarakat terutama mahasiswa untuk ikut berpartisipasi menanamkan modalnya di pasar modal." (*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved