Google Doodle Tampilkan Katsuko Saruhashi, Si Wanita Berjasa di Dunia, Ini 7 Fakta Tentang Dia
Hari ini, Kamis (22/3/2018), Google Doodle menmpilkan sosok seorang perempuan. Yakni Katsuko Saruhashi. Siapakah dia?
TRIBUNJAMBI.COM - Hari ini, Kamis (22/3/2018), Google Doodle menmpilkan sosok seorang perempuan.
Yakni Katsuko Saruhashi. Siapakah dia?
Tampakannya sosok tersebut biasa saja, dia digambarkan dengan wanita paru baya berkacamata dengan rambut cepat tengah memegang clipboard.
Baca: Bunyi Atap Berisik di Dusun Kato Jayo Bungo, Ternyata Hujan Es
Backgroundnya gelombang laut berwarna biru.
Wanita terlihat sedikit ceking dengan mata sipit tersebut terlihat biasa, namun siapa sangka jasanya sangat besar untuk dunia loh.
Lebih dekat, berikut dirangkum 7 fakta tentangnya:
1. Tentang diri
Katsuko Saruhashi atau 猿橋 勝子 merupakan wanita kelahiran 22 Maret 1920.
Dia kelahiran Tokyo, Jepang.
2. Pendidikan
Wanita merupakan sosok terpelajara. Dia mengecap pendidikan di Women's College of Science atau kini bernama Toho University Jepang.
Perjalanannya untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang cukup simple itu pun membawanya menjadi wanita pertama yang mendapatkan gelar doktor dalam bidang kimia dari Universitas Tokyo pada tahun 1957.

3. Pelopor Ilmuan Wanita
Sosoknya dipandang begitu spesial di mata warga dunia karena menjadi salah satu tokoh wanita di dunia dalam bidang ilmu bumi terutama bidang geokimia.
Ya, sosok Katsuko Saruhashi adalah salah satu tokoh ilmuan wanita yang mencoba mendobrak kerangka sains dan teknologi yang sebelumnya selalu didominasi oleh kaum pria.
4. Temuan
Saruhashi sendiri terkenal karena penelitiannya yang inovatif sebagai seorang geokimiawan.
Dia adalah orang pertama yang secara akurat mengukur konsentrasi asam karbonat dalam air berdasarkan suhu, tingkat pH, dan klorinitas.
Penelitannya ini pun menghasilkan rumusan klasifikasi 'Tabel Saruhashi' yang terbukti sebagai metodologi yang sangat berharga bagi para ahli kelautan di seluruh dunia hingga sekarang.
Dia juga mengembangkan teknik untuk melacak perjalanan kejatuhan radioaktif yang melintasi samudera.

Baca: Beginilah Reaksi Presiden Jokowi Ditanya Tentang Pidato Prabowo Soal Indonesia Bubar Tahun 2030
Baca: Asrul Sebut Nama Mantan Asisten Pribadi Zumi Zola di Persidangan OTT
5. Terkait Nuklir
Teknik yang ditemukan Saruhashi in pun ikut andil sebagai faktor pembatasan eksperimen nuklir di samudra pada tahun 1963.
6. Penghargaan
Sepanjang karirnya di dunia geokimia yang mencakup 35 tahun, Saruhashi meraih begitu banyak penghargaan karena kontribusinya.
Ia pun menjadi wanita pertama yang terpilih menjadi anggota Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang pada tahun 1980, dan wanita pertama yang mendapat penghargaan Miyake Prize untuk bidang geokimia pada tahun 1985.
Selain itu, Saruhashi juga memperoleh segudang penghargaan lainnya.
Dengan raihannya yang ikut mengharumkan kaum wanita di dunia keilmuan, Saruhashi pun berkomitmen untuk terus menginspirasi wanita muda untuk belajar sains.
Karena prestasi dan capaian yang diraihnya ini, pemerintah Jepang pun menetapkan penghargaan Saruhashi Prize mulai dari tahun 1981 bagi para ilmuwan wanita yang melakukan terobosan penelitian dalam ilmu pengetahuan alam.
Baca: Nathania Mugiyono, Inilah Kelebihan Orang Kebumen yang Perbaiki Helm Dovizioso di MotoGp Qatar
Baca: Wanita Ini Rutin Tempelkan 2 Kantong Teh Celup Bekas Pada Mata, Ini yang Terjadi Setelah 1 Bulan
7. Dimulai dari Hujan
Langkah besarnya dalam bidang ilmu pengetahuan ini dimulai dengan sebuah kisah sederhana.
Semua bermula saat Saruhashi muda tengah duduk di ruang kelas di mana ia menempuh pendidikan sekolah dasar.
Sama seperti bocah SD pada umumnya, Saruhashi kadang melamun di dalam kelas mengabaikan pelajaran dari gurunya.
Tak fokus dengan pelajaran yang mungkin dianggapnya membosankan kala itu, Saruhashi muda mengalihkan fokusnya pada hal yang lain.
Fokus Saruhashi kala itu tertuju pada jendela kelas yang berada di sampingya.
Baca: Daftar Haji Tahun Ini, Dapat Bonus Manasik Langsung di Makkah dan Madinah
Baca: Raffi Ahmad Ungkap Jumlah Uang Belanja Untuk Nagita Slavina, Jumlahnya Wow, Sehari Habiskan Segini
Ia termenung memandangi hujan yang turun rintik-rintik di luar kelas melalui jendela tersebut.
Dari hal sederhana ini, Saruhashi pun mulai bertanya-tanya.
Apa kiranya yang membuat hujan turun?
Perjalanannya untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang cukup simple itu pun membawanya menjadi wanita pertama yang mendapatkan gelar doktor dalam bidang kimia dari Universitas Tokyo pada tahun 1957. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Google Doodle Hari Ini - 7 Fakta Katsuko Saruhashi, Wanita Berjasa di Dunia Dimulai dari Hujan,