Menyusuri Pulau Penyu di Kecamatan Sadu

Melihat Penyu di Pulau Penyu, Pasir dan Batu Besar Eksotis di Pantai Sebelah Timur Jambi

Namun, pernahkan kamu mendengar tentang Pulau Penyu? Pulau kecil ini terletak di Kecamatan Sadu,

Penulis: Nurlailis | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Nurlailis
Pelancong di Pulau Penyu Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Nurlailis

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sobat travel, pernahkah kamu mendengar tentang tempat wisata Pulau Berhala? Tentu sebagian dari kalian pernah mendengar kisah tentang keindahannya atau bahkan pernah berkunjung ke sana.

Posisinya berada di Selat Malaka. Nama Pulau Berhala didapatkan dari nama raja yang dahulu berkuasa di Jambi dan makamnya berada di pulau ini.

Namun, pernahkan kamu mendengar tentang Pulau Penyu?

Pulau kecil ini terletak di Kecamatan Sadu, Kabupeten Tanjung Jabung Timur. Ini merupakan pulau tak berpenghuni dalam artian tidak dihuni manusia.

Untuk menuju sana, sobat travel bisa memulai perjalanan dari Jambi menuju Nipah Panjang yang memakan waktu tiga jam.

Tak mahal, biaya dari Jambi menuju Nipah Panjang dapat menggunakan travel Rp 60 ribu.

Tapi , kondisi jalan dari Jambi menuju Nipah Pajang ini rusak. Dari Nipah Panjang, perjalanan akan dilanjutkan dengan jalur laut. Jangan lupa, bagi sobat travel yang tidak terbiasa, bisa mengantisipasi dengan membawa obat-obatan pribadi.

Baca: Wajah Cowok Ini Dulu Imut, Disebut-sebut Mirip Dilan, Pernah Jadi Anggota Dewan, Sekarang Kondisinya

Baca: Kejutan Ramalan Zodiak 16 Maret 2018, Aquarius Sebaiknya Hati-hati

Baca: Jambret Usia Belasan, Nekat Beraksi Saat Siang Bolong Akhirnya Diringkus Polsek Sungai Penuh

Perjalanan dilanjutkan menggunakan jetfoil menuju Pulau Berhala yang menghabiskan waktu 50 menit. Estimasi biaya menuju Pulau Berhala mengguakan jetfoil pulang pergi sekitar Rp 220 ribu-Rp 250 ribuan.

Nah, dari Pulau Berhala menuju Pulau Penyu hanya diperlukan waktu 10-15 menit menggunakan pompong.

Di Pulau Berhala kita bisa menyewa pompong penduduk setempat untuk minta diantar ke pulau penyu dengan estimasi harga pulang pergi sekitar Rp 20 ribu.

Oh, ya, pompong merupakan moda transportasi air yang digunakan masyarakat di kepulauan untuk menyebrangi laut atau sungai.

“Tidak ada fasilitas di Pulau Penyu. Hanya pulau kosong yang menawarkan keindahan alam,” ujar traveller Jambi, Bhima Wibawa.

Seperti dikatakan sebelumya, Pulau Penyu ini tidak berpenghuni. Warga hanya datang untuk mencari kayu. Keadaan alam yang jarang tersentuh manusia memang sangat terlihat eksotik.

Pasir yang putih, air yang jernih, bebatuan yang besar, suasana alam yang asri mampu menyingkirkan penat oleh deadline pekerjaan yang tidak ada habisnya.

Baca: Ini Keterangan Saksi dan Pemilik Rumah Tempat Didirikan Posko Adirozal-Ami Taher yang Dirusak

Jika beruntung, mungkin sobat travel akan merasakan seperti berada di pulau pribadi. Wisata ini cocok untuk kamu yang gemar berwisata bahari.

Dia mengatakan di Pulau Penyu ada semacam laguna yaitu cekungan yang terisi air laut yang biasanya ada setiap pagi hari hingga pukul 10 pagi sebelum air pasang. Jika beruntung pada musim tertentu biasanya kita bisa melihat koloni penyu yang sedang bertelur. Maka dari itu pulau ini dinamakan pulau penyu.

“Disarankan ke sana saat musim panas saja karena sangat tidak disarankan ke sana ketika musim penghujan. Kapal tidak akan bisa berangkat karena cuaca buruk dan ombak tinggi,” jelasnya. (nurlailis)

Baca: Inilah 55 Orang Lolos Seleksi Administrasi Perekrutan Tenaga Kontrak PDAM Tirta Mayang Kota Jambi

Baca: Ngamar Bareng Perempuan dan Minum Obat Kuat, Lelaki ini Mendadak Tak Bernyawa

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved