Mulai Kalung Jimat Hingga Keanggunan Suku Dayak Benuaq

Indonesia dihuni banyak ragam suku budaya. Satu di antaranya di Kalimantan Timur terdapat elemen masyarakat budaya Dayak Benuaq yang

Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Gaya penampilan busana yang ciamik dari para perempuan asli Dayak Benuaq Kalimantan Timur saat berada di Kota Balikpapan pada Selasa (6/3/2018) sore. 

Baca: Orang yang Suka Menyebar Hoaks Akan Masuk Surga, Tapi Surganya Juga Hoaks

Khusus untuk pakaian pria biasanya kalung yang digunakan itu bermodel patung-patung leluhur.

Kayu diukir dibuat patung-patung kecil menjadi asesoris kalung.

“Orang zaman dahulu sudah sering dipakai. Dahulu ada kepercayaan kalung memiliki nilai magis. Dijadikan jimat bagi para lelaki. Kalung dianggap sebagai pelindung keselamatan,” ungkapnya.

Maka tidak heran, waktu itu, setiap ingin berburu, para lelaki Dayak Benuaq selalu menggunakan kalung karena ada unsur mistis yang bisa menjadi ajimat pemberi pelindung, keberuntungan, dan keselamatan.

“Kalungnya dipercaya bisa menolak mara bahaya,” tutur Gelo, pria kelahiran Desa Silungurai, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim ini.

Berbeda halnya, di kalangan wanita, biasanya aksesori busana yang dipakai lebih kepada keindahan.

Kalungnya bukan patung-patung dari kayu namun dari manik-manik dan perak.

“Kalung dari manik-manik dan perak sebagai simbol keagungan yang indah. Wanita yang memakai kalung buat wanita dewasa. Kalau istilah orang sekarang supaya bisa terlihat anggun cantik,” katanya.

Baca: Kampus Islam Larang Mahasiswi Bercadar, Jika Tetap Melanggar Bisa Dikeluarkan

Baca: Balasan Surat Cinta Ahok dari Veronica Jadi Bukti di Sidang Cerai, Isi Suratnya Bikin Merinding

Menurut dia, orang dayak zaman dahulu sudah mengenal perak tetapi belum kenal logam emas.

Kerajinan perak sudah populer, orang dayak sudah memiliki kemahiran dalam mengemas perak menjadi sebuah perhiasan tubuh.

“Waktu orang Belanda masuk ke Kalimantan barulah orang dayak mengenal emas. Sampai-sampai saat emas sudah dikenal, ada orang dayak yang memakai emas ditaruh di gigi,” ujar Gelo.

Selain perhiasan kalung, tidak ketinggalan juga, orang Dayak Benuaq memiliki alat kemasan atau tas yang biasa disebut Butant.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved