Tetangga Ungkap 'Perangai' Pembantu yang Membunuh Majikannya Karena Dipecat

Perempuan berinisial L usia 16 ikut diamankan polisi dalam kasus pembunuhan Metha Novita (38), warga Jalan Bukit Delima B9 17, Ngaliyan

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Terduga Pelaku Pembunuh Metha. 

TRIBUNJAMBI.COM - Perempuan berinisial L usia 16 ikut diamankan polisi dalam kasus pembunuhan Metha Novita (38), warga Jalan Bukit Delima B9 17, Ngaliyan, Semarang.

Baca: Intip Foto-foto Bersama Suami yang Pengusaha Tajir, Siti Nurhaliza Segera Lahirkan Anak Pertama

Baca: Liga Itali Dirundung Duka, Laga Derby Milan vs Inter Dibatalkan Karena Kepergian Davide Astori

L tak lain adalah pembantu rumah tangga korban yang sudah dipecat.

Saat itu dia hanya bekerja sekitar dua bulan kemudian dipecat oleh Metha Novita karena kelakuannya dianggap tidak baik.

Selain berpakaian seronok saat bekerja sebagai pembantu rumah tangga, L juga sering bicara keras lantang melebihi suara majikannya yang ramah dan sopan.

Itu kesaksian tetangga dekat Metha.

Baca: Liga Itali Dirundung Duka, Laga Derby Milan vs Inter Dibatalkan Karena Kepergian Davide Astori

Baca: Harga Lebih Murah di Kuartal II 2018, Apple akan Rilis MacBook Air Terbaru, Beda dengan MacBook Pro

Saat kerja sebagai pembantu L juga mengenakan sepatu hak tinggi, rambut pirang, dan sering didatangi lelaki entah siapanya.

Dan saat L bersama Rifai pacarnya, sudah ditangkap polisi sebagai tersangka pembunuh Metha Novita, beberapa kesaksian tentang perangai si L pun bermunculan.

Menambahi kesaksian hal itu, datang dari Istito atau Tito.

Istri Tito adalah kakak tiri dari L.

Baca: Ini Serius! Satu Rumah Sakit Disewa Hanya Untuk Operasi Kaki Neymar yang Cedera?

Baca: Begini Suasana Saat Kampanye Adam di 9 Desa Tanjung Pauh

L ternyata memang dikenal bandel oleh keluarganya.

Hal itu dipaparkan Istito (29) kakak ipar L, Istito.

Pria yang bekerja sebagai perangkai atap baja itu ikut terkena imbas ulah bandel adik iparnya.

Karena perbuatannya, Istito mengaku sudah dua hari tidak bisa bekerja karena diajak anggota polisi untuk memburu adik ipar bersama sang kekasih.

Oleh karena itu, wajahnya juga masih tampak lelah saat ditemui di Polsek Ngaliyan.

"Dia memang bandel susah dibilangi," tandas pria yang akrab disapa Tito tersebut.

Ia memaparkan adik ipar tirinya itu mulai susah dipantau dan diatur setelah tidak tamat SD.

Istri Istito memang kakak tiri L.

"Setahu saya dia cuma sampai kelas lima, nggak lulus," bebernya.

Namun, ia merasa ulah adiknya semakin menjadi sejak berpacaran dengan Rifai.

Sepengawasannya keduanya telah menjalin hubungan selama satu setengah tahun.

Karena hanya sibuk pacaran dan tidak bisa menghidupi diri sendiri, Istito kemudian mengarahkan adiknya untuk bekerja.

Mulai menjadi pembantu, penjaga toko, ia tawarkan sebagai profesi.

"Tapi ya gitu, harus didorong, kalau ndak didorong nggak bakal mau dia kerja, bari jadi pembantu sekali malah kayak gini," sesalnya. (Tribunjateng/cetak/val)

Baca: VIDEO: Pengutil yang Keterlaluan Terekam CCTV! Warganet: Seperti Doraemon, Punya Kantong Ajaib

Baca: Saat Anda Dilanda Stres, Jangan Pernah Panik

Baca: Ini Serius! Satu Rumah Sakit Disewa Hanya Untuk Operasi Kaki Neymar yang Cedera?

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved