Sedih! Legenda Timnas Ini Memprihatinkan Usai Pensiun, Jadi Sopir Pontang-panting Cari Makan
Nasib kurang beruntung kini menghampiri salah satu legenda sepak bola Indonesia di masa senjanya.
TRIBUNJAMBI.COM - Nasib kurang beruntung kini menghampiri salah satu legenda sepak bola Indonesia Alexander Pulalo di masa senjanya.
Alaxender Pulalo merupakan salah satu gelandang bertahan terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Selama kariernya Alex sempat membela timnas U-16, U-19, dan Timnas Senior Indonesia di kancah Internasional seperti Pra Piala Dunia dan Piala Asia.
Alex juga pernah bertanding bersama Bima Sakti dan Kurniawan di era Primavera.
Skill yang ciamik membuat Alex dipercaya untuk membela banyak klub klub besar.
Sebut saja, Persija Jakarta, Pelita jaya, Persib bandung, Mitra Kukar dan Arema FC.
Bahkan Alex sempat dipercaya untuk memegang ban kapten di klub berjulukan Singo Edan tersebut.
25 tahun kakinya menendang bola buat klub papan atas hingga menjuarai beberapa turnamen dan liga.

Namun kejayaan kini hanya menjadi masa lalu pria berusia 44 tahun ini.
Kabarnya saat ini Alex bekerja sebagai seorang supir di sebuah perusahan televisi swasta.
Alex bahkan dipilih untuk mengikuti sebuah acara televisi bernama Uang Kaget.
Uang kaget merupakan acara sosial yang dilaksanakan untuk memberi bantuan bagi masyarakat yang kurang mampu.
Salah satu host dalam acara tersebut, Soraya Rasyid, membagikan pertemuannya dengan salah satu legenda Arema Fc tersebut di akun Insatagram.
"Sangat bangga saya bisa bertemu dan menami belanja seorang sosok mantan pemain timnas yg pernah ikut mengharumkan sepak bola indonesia yaitu Bapak Alexander Pulalo yg sekarang kehidupannya terpuruk," tulis Soaraya di kolom caption.
Akun @phyamila juga turut membagikan kisah Alex sambil memberikan cuplikan video acara tersebut.
Berikut videonya:
Alexander Pulalo lahir di Jayapura, Papua, 8 Mei 1973; umur 44 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia.
Ia salah seorang pemain kidal.
Pada musim 2009-2010 Alex bermain untuk klub Semen Padang.
Pernah mewakili negara dalam timnas sepak bola Indonesia.
Dia biasa berposisi sebagai pemain bek kiri maupun kanan.
Ia adalah salah satu produk PSSI Primavera seangkatan Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandi, Bima Sakti dll.
Ia juga mempunyai saudara kandung yang juga satu tim di PSSI Primavera maupun di klub Semen Padang yaitu Herman Pulalo.
Ia tergolong pemain yang kenyang pengalaman dengan seringnya di panggil timnas yunior maupun senior.
Ia juga tercatat sebagai pemain yang sering memperkuat tim-tim besar di Indonesia.
Ia tipe pemain yang keras, lugas dan tanpa kenal kompromi karena permainannya seperti tak jarang ia mendapatkan kartu kuning maupun merah.
Di Arema ia mulai dipercaya sebagai kapten pada era pelatih Miroslav Janu di musim kompetisi Ligina XIII 2007.