Agar Tak Terjebak Agen Travel 'Bodong' saat Ingin Umrah, Ini Tipsnya!
agi masyarakat yang berkeinginan menjalankan ibadah umroh tidak perlu pusing memikirkan persoalan terjebak pada travel umroh bodong.
TRIBUNJAMBI.COM, BALIKPAPAN - Bagi masyarakat yang berkeinginan menjalankan ibadah umroh tidak perlu pusing memikirkan persoalan terjebak pada travel umroh bodong.
Ada tips dan trik supaya tidak terjerat perangkap bisnis ilegal berkedok travel umroh.
Saat Tribun menyambangi Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Kota Balikpapan, terungkap, ternyata ada sistem daring yang bisa melacak keberadaan travel umroh.
Melalui hal itu nanti bisa melihat travel yang dinyatakan resmi dan aman secara hukum, sehingga dijamin tidak akan terjebak pada ganasnya tindakan kriminalitas.
Shaleh, Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Kemenag RI wilayah Balikpapan, mengatakan saat ini Kementrian Agama telah meluncurkan aplikasi sistem online. Setiap masyarakat bisa mengakses dimana pun dan kapan pun. Asalkan tersambung dengan jaringan internet.
"Aplikasinya diberi nama Umroh Cerdas. Bisa jadi panduan bagi kaum muslim yang ingin berangkat umroh melalui jasa travel," ujarnya pada Rabu (31/1) pagi di ruang kerjanya Jalan Mayjen DI Panjaitan, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara.
Baca: Pacaran 10 Tahun, Beda Agama Namun Cinta Membuat Pasangan Seleb Ini Tetap Menikah
Baca: Pengamanan Mulai Ketat di Cengkareng, Jelang Kabar Kepulangan Rizieq Shihab
Baca: Video - Lapangan Sepakbola Desa Rasa di Eropa, Penasarankan Lokasinya?
Ia menjelaskan, aplikasi tersebut bisa diunduh masyarakat melalui berbagai perangkat smartphone. Pandangi layar smartphone yang tersambung internet, lakukan pencarian di play store.
Lalu lakukan pencarian aplikasi Umroh Cerdas. Setelah berhasil nanti masyarakat bisa memilih fitur travel umroh.
"Kita bisa mencari travel umroh yang akan kita pakai. Kalau ternyata tidak ada di Umroh Cerdas, berarti travel tersebut kami anggap tidak resmi, tidak terdaftar di Kemenag," tegasnya.
Atau bagi travel yang masih berpangku pada travel induk, bisa juga dicari. Bila ternyata travel induk tidak termuat dalam aplikasi tersebut maka bisa dinyatakan travel masuk kategori hitam.
Baca: Agen Umroh Lokal Ikut Jadi Korban, Gunakan Harta Sendiri Demi Berangkatkan Jamaah
Diharapkan calon jamaah umroh patut waspada, jangan sampai tertipu. Selama ini, masyarakat tidak mengetahui banyak mengenai travel umroh. Apalagi di Kota Balikpapan merebak usaha-usaha travel umroh, jumlahnya mencapai ratusan.
Masyarakat tidak perlu mendatangi kantor Kemenag untuk mencari travel yang dianggap legal, hanya tinggal mengunjungi aplikasi Umroh Cerdas, masyarakat bisa melakukan pencarian sesuka hati.
Aplikasi ini bisa dicari di Playstore untuk pengguna smartphone android.
Baca: WIL, Pelakor dan Valakor, Kisah Wanita Ketiga yang Jadi Santapan Netizen
Baca: Nggak Nyangka, 4 Pemain Bintang Real Madrid ini Hampir Bergabung ke Barcelona
Ia mengimbau masyarakat patut waspada. Banyak travel yang menawarkan ibadah umroh. Konsumen wajib jeli melihat eksistensi travelnya. Banyak kasus, konsumen secara sembarangan memilih travel umroh.
Pada akhirnya, saat melakukan pembayaran lunas, perjalanan umroh terkendala permasalahan izin atau uang dibawa kabur pihak teravel.
Shaleh menegaskan, semua yang terdaftar di aplikasi Umroh Cerdas dianggap resmi. Travel yang masuk ke Umroh Cerdas syaratnya harus resmi. Masa berlakunya itu sampai tiga tahun. Kalau tiga tahun tidak diurus perpanjangannya maka travel akan dicoret. Tidak dimasukkan ke dalam aplikasi Umroh Cerdas," tuturnya.
Baca: Kecanduan Akan Masturbasi, ini 3 Tips Untuk Menghentikannya!
Baca: Pesan di Whatsapp yang Dihapus Ternyata Bisa Kembali Lagi
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, kepastian berangkat umroh itu harus jelas. Biasanya pemberangkatan yang ditunda sampai setahun hingga dua tahun, dipastikan itu sangat rentan terkena permasalahan.
"Sama saja travel sedang melakukan tutup lubang, gali lubang. Kalau managemen si travel bagus tidak jadi persoalan. Lalu bagaimana kalau ternyata managemen keuangan travel amuradul, yang kena masalah nanti jamaah sendiri. Sudah bayar uang puluhan juta tapi tidak jadi berangkat. Bermasalah itu namanya," ungkapnya. (*)