Seru dan Spesialnya Reuni Alumni SMPN 8 Jambi, 2 Hari di Jogja, 30 Peserta, Satu Donatur
Alumni SMPN 8 Jambi angkatan 1993 menikmati reuni dua hari dua malam di Yogyakarta pada 9-10 Februari 2018 kemarin.
Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Alumni SMPN 8 Jambi angkatan 1993 menikmati reuni dua hari dua malam di Yogyakarta pada 9-10 Februari 2018 kemarin.
Sekitar 30 orang alumni, diberangkatkan dari berbagai kota, terbanyak dari Jambi, dan ada yang dari Padang, Jakarta, Palembang, Semarang, Bogor, dan Yogyakarta.
Perjalanan ini gratis, mulai dari akomodasi keberangkatan dari daerah masing-masing, hotel, hingga menikmati berbagai objek wisata di Jogja termasuk ke Borobudur di Magelang, atas sumbangan satu orang alumni.
Dari Jambi ada sekitar 23 orang rombongan, yang berangkat sejak Kamis (8/2) malam dengan pesawat Garuda. Dan menginap di Jakarta sebelum paginya berangkat ke Jogjakarta.
Tiba di bandara Adisutjipto Yogyakarta, pagi harinya, rombongan dari berbagai daerah bertemu.

Langsung dari Adisutjipto, menggunakan bus sewaan, 30 orang peserta reuni dibawa sarapan ke sebuah restoran di kawasan Gunung Kidul, kemudian bergerak ke perhentian pertama di Pantai Indrayanti, Wonosari.
Hari Jumat itu menjadi hari pertama jalannya reuni. Selain Pantai Indrayanti, rombongan langsung dibawa merasakan wahana jelajah Goa Kalisuci.

Sorenya, langsung bertolak ke Prambanan, untuk makan malam di Rama Shinta Garden Resto, menikmati makan malam prasmanan dengan latar belakang candi Prambanan yang menyala terang di malam hari.

Hari pertama itu berakhir dengan tukar-menukar kado yang telah disiapkan oleh masing-masing peserta.
Setelahnya rombongan menghabiskan malam pertama di Yogya di Hotel Jambu Luwuk di kawasan Malioboro.
Esoknya, Sabtu pagi rombongan alumni SMPN 8, berangkat menuju kawasan candi Borobudur untuk melihat matahari terbit.

Sayang meski telah berangkat sekitar pukul 4 pagi, memang sedikit terlambat, sehingga sampai di lokasi sudah mulai terang.
Namun tak mengurangi keceriaan para peserta karena diangkut menggunakan mobil bak terbuka di pagi hari, menikmati sejuknya udara kawasan Magelang, Jawa Tengah itu, dan sedikit berjalan kaki sampai ke lokasi menikmati sunrise.
Di sana peserta mengambil foto, dan berpose bersama menggunakan banner yang sudah disiapkan panitia.
Perjalanan kemudian diteruskan ke Gereja Ayam yang lokasinya tak begitu jauh.
Usai dari sana, sepeda onthel dan delman telah menunggu untuk membawa peserta menikmati suasana kampung budaya, persawahan, dan pusat kerajinan warga setempat.

Ada lokasi pembuatan gerabah, dan di sini peserta mencoba membuat sendiri gerabah.
Lalu lokasi pembuatan rangginang.
Perjalanan dilanjutkan ke kawasan Borobudur, sebelum kemudian menuju tempat wisata terakhir hari itu, yaitu Lava Tour dengan jeep di kawasan Merapi.
Jeep-jeep sudah menunggu untuk membawa seluruh rombongan alumni SMP 8 Jambi itu melihat kawasan yang pernah luluh lantak dihantam erupsi Gunung Merapi.

Dengan jeep, peserta dibawa ke museum Gunung Merapi, dan bekas rumah Mbah Maridjan.
Sehabis Magrib, rombongan menggunakan bus kembali ke hotel, ada yang mampir ke tempat oleh-oleh karena esoknya, Minggu, peserta akan kembali pulang ke daerah masing-masing.
Gelak tawa dan canda mengiringi selama perjalanan.
Suasana menyenangkan sudah hadir sejak hari pertama. Makanan dan buah-buahan sepertinya selalu tersedia, baik di bus, maupun hampir di setiap perhentian.
Mulai dari basah-basahan, naik sepeda onthel, jalan kaki bersama, mandi bersama, bikin es kacang merah dadakan, hingga karaokean di dalam bus, lengkap dirasakan peserta.
Panitia juga menyiapkan penyambutan dengan penari asli yang menyajikan tarian kuda lumping.
Kumpulkan Teman Lama
Reuni ini bisa berlangsung dan diikuti oleh 30 orang karena donaturnya.
Ada satu alumni yang menggagas reuni di Yogyakarta, dan bersedia menanggung seluruh biaya, mulai dari keberangkatan dari daerah masing-masing, menggunakan pesawat Garuda PP, dan menanggung seluruh akomodasi peserta selama dua hari dua malam.
Mulai dari makanan, hingga tempat menginap di hotel berbintang di kawasan Malioboro Yogyakarta.
Peserta yang ingin ikut hanya mendaftar dengan Rp 500 ribu.
Ia mengatakan reuni ditanggung karena ingin mengumpulkan teman-temannya.
"Sudah lama tak ketemu teman-teman lama, ingin mengumpulkan mereka," katanya, enggan disebut nama.
Banyak kesan-kesan manis yang dirasakan peserta.
"Mudah-mudahan reuni berikutnya bisa lebih banyak, juga dengan guru-guru sekalian," kata Ikhsan, satu peserta dari Palembang.
"Reuni berikutnya di Padang," kata Yeni, seorang alumni, dari Sumbar dengan antusias.
"Liburan menyenangkan," kata Dewi, alumni dari Tebo.
"Ayo jadi donatur biak terulang lagi," ujar Rita, alumni yang kini domisili di Jogja. (*)