Tidak Pernah Terekspose, Begini Misteri Hubungan Bung Karno Dengan Ibu Terkasihnya
Sejak kelahiran Sukarno ke dunia, Ida Ayu mengamini bahwa anaknya adalah Putera Sang Fajar. Sebab ia lahir menjelang matahari terbit.
TRIBUNJAMBI.COM - Ingatan Sukarno terhadap ibu biologisnya, Ida Ayu memang istimewa. Demikian pula sebaliknya.
Baca: Bayi Terlahir dengan Usus Lambung di Luar, Saat USG Dokter Lihat Keanehan Ini
Sejak kelahiran Sukarno ke dunia, Ida Ayu mengamini bahwa anaknya adalah Putera Sang Fajar. Sebab ia lahir menjelang matahari terbit.
Walau kelahiran Bali, Ida Ayu juga meyakini kepercayaan Jawa bahwa bayi yang lahir saat matahari terbit, nasibnya sudah digariskan oleh takdir.
Baca: Perempuan Tunjukkan Gelagat Seperti Ini, Tandanya Dia Naksir dan Sedang Cari Perhatian Anda
Dan bagi Ida Ayu, Sukarno kelak akan menjadi penerang bagi bangsanya yang saat itu mengalami kegelapan gara-gara imperialisme.
Selain itu, kenang Ida Ayu, Sukarno lahir ketika Gunung Kelud meletus. Ia percaya, itulah pertanda alam bahwa suatu waktu kelak bayi Sukarno tumbuh menjadi pemimpin besar.

Keyakinan itu tidak hanya diyakini Ida Ayu di dalam hati. Saat Sukarno mulai paham berkata-kata, suatu pagi ia mengatakan soal itu kepada anaknya.
Baca: Ini 3 Penyakit Berbahaya Akibat Konsumsi Gula Secara Berlebihan, Waspada Nih!
“Ibu katakan padamu Nak, kelak engkau akan menjadi orang yang mulia, menjadi pemimpin rakyat kita. Jangan pernah lupakan itu, jangan sekali-kali kau lupakan Nak, bahwa engkau ini putera dari sang fajar,” ujar Ida Ayu dengan lembut pada Sukarno kecil.
Cerita masa kecil Sukarno dan ibunya memang tidak banyak. Hanya sekelumit kisah tentang keyakinannya mengenai takdir Sukarno kelak.
Baca: FOTO: Harga Sayuran di Pasar Angso Duo dan Talang Banjar, Kentang Naik
Minimnya catatan pengalaman Sukarno dan Ida Ayu menimbulkan berbagai spekulasi. Apakah Sukarno benar-benar dekat atau tidak dengan ibunya?
Dalam buku otobiografinya pun, nama Ida Ayu hanya tertulis sepintas saja. Paling banter soal sang bunda yang bercerita soal kisah heroik tempo dulu.