Pemkot Beri Tiga Pilihan Tempat Untuk Lokasi Pergudangan
Masih banyak gudang karet yang mengambil lokasi berada di dalam Kota Jambi. Pemkot pun memberikan 3 alternatif tempat
Penulis: Rohmayana | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Masih banyak gudang karet yang mengambil lokasi berada di dalam Kota Jambi. Pemkot pun memberikan 3 alternatif tempat yang bisa dipilih untuk lokasi gudang karet, sehingga pemilik gudang bisa pindah ke luar wilayah kota Jambi.
Hal ini diungkapkan pada saat rapat bersama antara pengusaha atau pemilik gudang karet dengan Pemerintah Kota Jambi beberapa waktu yang lalu. Dari hasil rapat dikatakan oleh Fasha bahwa pemerintah telah mengusulkan tiga lokasi untuk pemindahan lokasi gudang karet di Kota Jambi.
Baca: Ditetapkan Tersangka, Begini Kondisi Sopir Xenia yang Terlibat Kecelakaan dengan Bupati Bungo
Diantaranya di kawasan TPA Talang Gulo , kedua di kawasan Pasar 46 dan ketiga adalah kawasan Tanjung Johor di tepian Sungai Batanghari Batanghari tepatnya dekat jembatan Batanghari II.
"Kita telah menyampaikan di rapat bahwa ada 3 pilihan kawasan untuk gudang karet yang bisa mereka pilih. TPA Talang Gulo, di pasar 46 dan di kawasan Tanjung Johor. Di Kawasan itulah yang bisa digunakan untuk kawasan pergudangan karet," kata Fasha (11/2).
Dikatakan Fasha bahwa sebenarnya sejak Desember 2017 sudah tidak boleh lagi ada gudang karet di kawasan Kota Jambi. Saat ini pemilik gudang karet harus pindah.
Namun, Pemkot masih memberikan waktu untuk pengusaha mencari lokasi yang tepat. Mereka mengeluhkan terkadang warga sekitar tidak bisa menerima pembangunan gudang karena bau karet yang cukup menyengat.
Baca: Inilah Pemenang Lomba Faber Castell Family Art Competition
Baca: GALERI FOTO: Indahnya Danau Sipin di Senja Hari
"Sehingga itulah yang menjadi hambatan mereka saat ini," kata Fasha.
Dikatakan Fasha bahwa saat ini para pemilik gudang sedang rapat untuk menentukan lokasi pergudangan karet di Kota Jambi.
"Kita beri mereka waktu dulu untuk bisa memilih satu diantara tiga kawasan tersebut. Mudah-mudahan warga sekitar bisa menerima," katanya.
Sementara itu menurut John Kenedi, anggota Gapkindo Jambi mengakui, kawasan Payo selincah sudah tidak boleh lagi dijadikan sebagai kawasan gudang karet karena sudah menjadi lokasi pemukiman warga.
"Kami akui memang kami salah. Saat ini kami memang sedang mencari lokasi untuk pembangunan gudang baru," ujarnya.
Dikatakannya bahwa hambatan dari pemkot yakni mencari lokasi yang tepat sebab selama ini kesulitan mereka adalah warga sekitar yang tidak menerima pembangunan gudang karet karena bau karet yang cukup menyengat.
Baca: Pengurus KONI Kota Jambi Dilantik, Rp 8,8 M Dana Dihibahkan Untuk Porprov
Baca: Anda Hobi Mancing? BUMDES Pengasi Lama Kerinci Buka Lubuk Larangan untuk Berburu Ikan Semah
Baca: Warga Sebrang Masih Andalkan Ketek Sebagai Sarana Transportasi, Ternyata Ini Alasan Mereka
"Teman kita sudah ada beberapa yang pindah. Namun mereka tidak diterima warga sekitar karena bau karet yang cukup menyengat. Saat ini kita masih mencari lokasi yng tepat dan sesuai untuk lokasi pergudangan karet," katanya.
