Tolak Lamaran Seorang Pria, Rani Mahasiswa Kedokteran Ditembak, Ucapkan 1 Nama saat Sekarat
Aasma Rani, mahasiswi kedokteran asal Pakistan, meninggal setelah dikabarkan ditembak oleh Mujahidullah Afridi,
TRIBUNJAMBI.COM - Aasma Rani, mahasiswi kedokteran asal Pakistan, meninggal setelah dikabarkan ditembak oleh Mujahidullah Afridi, pria yang ia tolak lamarannya.
Seperti disadur dari Independence, Mujahidullah Afridi adalah pria dengan latar belakang politik yang kuat.
Aasma terus menerus menyebutkan nama pembunuhnya sebelum meninggal.

Insiden terjadi pada 27 Januari sore ketika Rani tiba di Kohat bersama iparnya.
Di sana ternyata ada Mujahid yang telah menunggunya.
Baca: Moeldoko Didesak Ahmad Riza Sampaikan Pesan Gerindra ke Presiden Jokowi, Wapres JK Ikut Komentari
Baca: Alasan Mengejutkan Jokowi Pilih Hotel Ruko Konsep Syariah, Tarif Rp 450 Ribu, Ini Kelebihannya
Mujahid langsung menembak Rani tiga kali.
Meski Rani langsung dilarikan ke rumah sakit, ia meninggal keesokan harinya.

Mata Rani hampir tidak bisa terbuka sebelum kematiannya.
Namun ia masih berusaha kuat untuk menyampaikan sesuatu dalam video.
Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah Afridi adalah pria yang menambak dirinya.
Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.
Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya.
Namun, keluarga Rani khawatir polisi akan memanipulasi kasusnya karena Mujahid memiliki kekuatan politik di belakangnya.