Sudah Panggil 'Umi' dan 'Abi', TKI Korea Ini Bernasib Malang! Uang 500 Juta Raib, Pacar 'Ngilang'
Kisah pria ini sungguh malang. Bekerja susah payah di negeri orang, malah ujungnya hanya bisa gigit jari.
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah pria ini sungguh malang. Bekerja susah payah di negeri orang, malah ujungnya hanya bisa gigit jari.
Adalah pria berinisial Y yang kini sedang jadi pembicaraan para tenaga kerja asing Indonesia.
Usai pesan whatsapp menyebar di media sosial.
Baca: 10 Hari Lagi Menikah, Wanita Ini Pilih Minum Racun dan Videonya Dikirim ke Mantan Pacar, Alasannya
Bukan sekedar pesan whatsapp, tetapi kisah hidup Y yang tragis karena kekasihnya.
Y kini bekerja di Korea. Ia berhubungan dengan wanita yang juga bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hong Kong.
Kisah asmara keduanya berjalan melalui dunia maya. Antara Korea dan Hong Kong.
Namun Y begitu percaya dengan UH dan berniat untuk meminangnya.
Singkat cerita, Y berniat untuk menikahi UH.
Keduanya memiliki panggilan sayang umi dan ayah.
Baca: Padamkan Kebakaran di Rumah yang Kotor, Pria Ini Nyaris Kehilangan Kakinya! Awalnya Ruam
Sebagai kekasih yang juga calon istrinya, Y selalu percaya dan memberikan apa yang UH inginkan.
Hingga waktu berjalan, Y mengaku sudah memberikan uang kepada UH dengan nilai fantastis, Rp 500 juta.
Namun menjelang hari pernikahannya, tiba-tiba UH mengaku tidak siap untuk menikah.
Baca: Pria dan Wanita Terapis lagi Enak-enak dan Cuma Kenakan Ini di Kamar saat Dirazia Polisi
Sementara Y yang kesal akhirnya mengungkapkan masalahnya kepada saudaranya, IWan.
Iwan inilah yang kemudian melacak keberadaan UH di rumahnya di Kendal.
Hingga akhirnya melibatkan pihak kepala desa.
Pihak Iwan yang akhirnya menyebarkan pesan whatsapp ini ke media sosial hingga menjadi perbincangan di antara buruh migran.
Hingga berita ini diturunkan, tidak dijelaskan bagaimana akhir hubungan Y dan UH.
Serta uang Rp 500 juta yang telah diserahkan Y kepada UH yang ternyata belum siap menjadi istri,
Dalam beberapa pesan whatsapp yang tersebar, keduanya menggunakan bahasa Jawa. (*)