Sebelum Bunuh Sahabatnya, Wanita Ini Sempat Beradegan "Mesra" . Tak Menyangka Ternyata Itu Hanyalah
Cheyenne Rose Antoine tersenyum saat dia mengambil gambar bersama sahabatnya, Brittney Gargol di dapur.
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: rida
TRIBUNJAMBI.COM- Cheyenne Rose Antoine tersenyum saat dia mengambil gambar bersama sahabatnya, Brittney Gargol di dapur.
Mereka tampak bersemangat, tetapi siapa yang menyangka, beberapa jam setelah foto tersebut diposting, Brittney (18) ditemukan dengan luka yang fatal.
Sebuah ikat pinggang juga ditemukan di samping tubuhnya.
Baca: (VIDEO) Lucu dan Menggemaskan! Seekor Penguin Tertangkap Kamera Melompat ke Kapal, iiihhh Imut Abis!
Baca: Nonton Film Panas Sejak Umur 3 Tahun, Bocah SD Kecanduan Seks! Gak Nyangka, Adik-adiknya Diginiin
Baca: Hai Wanita, Hindari Bekerja di Malam Hari! Penyakit Berbahaya Ini Siap Mengancam Kesehatan Anda
Ikat pinggang tersebut merupakan bukti kunci yang diyakini telah digunakan sebagai senjata oleh Antoine untuk membunuh sahabatnya di Saskatchewan, Canada.
Dilansir Daily Mirror pada Kamis (18/1/2017), Minggu ini, wanita 21 tahun itu telah dijatuhi hukuman penjara selama tujuh tahun.
Dia mengaku bersalah telah membunuh teman baiknya.
Polisi di Sasakatoon mengungkapkan, swafoto, upload ke Facebook hanya berjarak 6 jam sebelum Brittney ditemukan tewas.
Hal tersebut berperan penting dalam penyelidikan.
Foto itu menunjukkan Ntoine menggunakan sabuk yang ditemukan di samping mayat temannya.
Itu membuatnya menjadi tersangka pembunuhan.
Pembunuhan tersebut terjadi pada Maret 2015.
Dilaporkan pada malam kejadian itu, Antione minum alkohol dan menggunakan narkoba.
Brittney ditemukan terluka parah di jalan dekat Cedar Villa Estates, selatan Saskatoon oleh seorang pejalan kaki pada dini hari.

Tubuhnya sangat dingin dan dia tidak memakai sepatu.
Hasil otopsi menunjukkan dia meninggal karena dicekik.
Dua tahun kemudian, Antoine ditangkap dan didakwa atas pembunuhan tersebut.
Menurut media setempat, Antoine mengatakan, dia dan Brittney telah keluar minum pada malam kejadian dan mereka bertengkar.
Dia mengaku pada pengacaranya, dia tidak ingat telah membunuh temannya, tetapi dia menerima tanggung jawab atas kematian itu.
Robin Ritter, Jaksa Penuntut mengatakan kepada pengadilan, penyelidikan atas kasus tersebut panjang dan rumit sehingga membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk mengungkapkanya.
Dia mengatakan, Antione telah menggunakan media sosial untuk menyembunyikan keterlibatannya.
Pengadilan mendengar terdakwa menulis di Facebook-nya.
"Di mana kamu? Aku belum mendengar kabarmu. Semoga selamat sampai di rumah," tulisnya.
Robin juga mengatakan, Antoine juga sempat berbohong pada polisi.
Ibu tiri Brittney, Kristi Wickenhauser yang berkabung menulis di kolom komentar postingan Antoine.
"Kamu adalah temannya, dia mempercayaimu," tulisnya.
Kristi juga mengatakan, dia haruanya membawa temannya ke rumah sakit, bukan meninggalkannya di jalan.
Pengacara Antoine, Lisa Watson mengatakan, terdakwa tahu keluarga Brittney ingin sebuah penjelasan, tetapi sayangnya dia tidak dapat memberikannya.
Dalam sebuah pernyataan melalui pengacaranya, Antoine mengatakan, dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.
(Tribunnews/Vika Widiastuti)