'Diputuskan' Youtube, Logan Paul Kehilangan Penghasilanya Rp 168 Juta Pertahun
Data sebelumnya saat pengikutnya masih terhitung 14 juta subscriber Penghasilannya mencapai 12,5 juta dollar AS atau Rp 168 miliar.
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNJAMBI.COM – Logan Paul, Youtuber yang video-videonya dilanggan 15 juta pengguna Youtube, pada awal tahun 2018 menjadi viral namanya.
Dia (Logan) secara sadar mengunggah rekaman seseorang bunuh diri di Hutan Aokigahara di lereng Gunung Fuji, Jepang.
Sosok yang tadinya populer di layanan berbagi video Vine ini merupakan kakak dari aktor sekaligus YouTuber kondang Jake Paul.
Dua bersaudara itu pun sempat berperan dalam beberapa serial televisi bergenre komedi, salah satunya Bizaardvark.
Logan Paul memiliki 15 juta subscriber di YouTube. Ia membagikan vlog sehari-hari dan reaksi bernuansa komedi atas video-video yang bertebaran di YouTube.
Baca: Ingat Youtuber yang Tertawakan Orang Bunuh Diri di Hutan Jepang, Malang Nasibnya Kini
Data sebelumnya saat pengikutnya masih terhitung 14 juta subscriber Penghasilannya mencapai 12,5 juta dollar AS atau Rp 168 miliar.
Namun penghasilan itu hilang dengan diputusnya kemitraannya oleh YouTube.
Selain itu, proyek videonya yang bernama Originals pun akan dicekal oleh YouTube selama beberapa waktu.
Ditambah, Logan juga tidak diikutsertakan dalam acara berjudul Foursome, yang kini sudah memasuki seri keempat.
Baca: Diprediksi Jokowi Tak Hanya Mereshuffle Airlangga dan Khofifah
Foursome sendiri merupakan serial yang ditayangkan melalui YouTube Red, sebuah layanan berlangganan bebas iklan yang hanya tersedia di beberapa negara.
Jadi bisa dibilang, YouTube memutuskan hubungan bisnis dengan Logan.
Sanksi yang dijatuhkan oleh YouTube ini seakan menjadi jawaban konkret dari protes yang sempat dilontarkan oleh beberapa netizen.
Lewat akun Twitter resminya, YouTube membuat serial berisi lima kicauan berturut-turut. Pertama-tama, YouTube mengatakan masyarakat harus mengetahui apa yang terjadi.
Baca: Lama Tak Ada Kabar, Jenny Cortez Muncul Dengan Perut Buncit dan Tunggu Kelahiran
YouTube mengaku turut sedih dengan video yang diunggah Logan Paul. Sama seperti kritik lain dari netizen, YouTube menganggap bunuh diri bukan sesuatu yang layak dijadikan guyonan.
“Bunuh diri bukan guyonan, bukan pula sesuatu yang yang bisa dipertontonkan. Seperti yang disebutkan Anna Arkana: “Badan tersebut adalah orang yang dicintai otang lain. Kamu tak seharusnya ke hutan bunuh diri dengan kamera,” begitu dikicaukan YouTube (@YouTube), sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (10/1/2018).
Suicide is not a joke, nor should it ever be a driving force for views. As Anna Akana put it perfectly: "That body was a person someone loved. You do not walk into a suicide forest with a camera and claim mental health awareness."
Baca: FOTO: Pasca Didemo, Patung Angsa di Tugu Keris Siginjai Diperbaiki
— YouTube (@YouTube) January 9, 2018
YouTube pun sesumbar bakal mengambil tindakan tegas atas perbuatan Logan Paul. Belum dijabarkan seperti apa, tetapi YouTube mengatakan bakal segera mengumumkan langkah-langkah agar video seperti itu tak beredar lagi di platform-nya.
“Channel tersebut melanggat kebijakan komunitas kami, kami sudah bertindak dan akan memberikan konsekuensi lebih lanjut,” YouTube menuturkan.
We expect more of the creators who build their community on @YouTube, as we’re sure you do too. The channel violated our community guidelines, we acted accordingly, and we are looking at further consequences.
— YouTube (@YouTube) January 9, 2018
"Kami butuh waktu lama untuk merespons, tetapi kami mendengar apapun yang Anda katakan. Kami tahu tindakan seorang kreator bisa memengaruhi komunitas secara keseluruhan, jadi kami akan segera membagi langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan video seperti ini tak beredar lagi,” YouTube memungkasi.
It’s taken us a long time to respond, but we’ve been listening to everything you’ve been saying. We know that the actions of one creator can affect the entire community, so we’ll have more to share soon on steps we’re taking to ensure a video like this is never circulated again.
— YouTube (@YouTube) January 9, 2018