Soal Azwar Anas Mundur, Hasto : Kami Semua menangis, Para Kiai Menangis, Bu Megawati Menangis

Air Mata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, seketika mengalir deras ketika membicarakan pengunduran diri

Editor: rida
Ist/Tribunnews.com
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan pengarahan pada acara bimbingan teknis anggota DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota dari PDI Perjuangan se-Jawa Timur di Batu, Jawa Timur, Minggu (31/7/2016). 

TRIBUNJAMBI.COM- Air Mata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, seketika mengalir deras ketika membicarakan pengunduran diri Abdullah Azwar Anas dari pencalonan sebagai Wakil Gubernur Jatim.

Suaranya mulai parau saat menjelaskan soal surat pengunduran diri Bupati Banyuwangi itu.

Awalnya Hasto berusaha tegar, namun air matanya tidak lagi terbendung ketika membicarakan sosok Anas yang dikenal sebagai orang baik dan taat beribadah.

"Beliau orang baik, beliau harus mengundurkan diri akibat cara-cara politik kejam," kata Hasto di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (6/1/2018).

Baca: Stabilitas Mentalnya Sering Dipertanyakan, Ini Jawaban Tegas Presiden AS Donald Trump

Baca: Suami Sarita Abdul Mukti Faisal Harris Dikabarkan Menjenguk Jennifer Dunn, Ini Pengakuan Pieter Ell

Baca: Sedang Asyik di Lahan Kosong, Belasan Remaja Diamankan Polisi. Dikira Hendak Tawuran Ternyata

Menurutnya, Azwar Anas merupakan korban dari politik liberal dan pihak-pihak yang mencari kekuasaan yang menghalalkan segala cara.

Perjuangan Azwar Anas, menurut Hasto, sangat berat. PDI Perjuangan akan tetap mendukung Azwar Anas secara moral.

"Kami mengutuk orang-orang yang telah melakukan politik kotor seperti ini. Kami mendukung Pak Azwar Anas dalam menegakkan kebenaran," ucap Hasto seraya menyapu matanya menggunakan sapu tangan.

Menurut Hasto, tidak hanya dirinya yang menangis, namun juga para kiai pendukung Abdullah Azwar Anas, dan Megawati Soekarnoputri.

"Kami semua menangis, para kiai menangis, Bu Megawati menangis," ujar Hasto.

Ia mengaku tidak menyangka ada pihak yang menggunakan cara kotor untuk menjatuhkan nama Azwar Anas melalui penyebaran foto tak senonoh.

Di tengah situasi haru biru tersebut Hasto berusaha mengatur kembali emosinya.

Azwar Anas telah membuat surat berisi pengembalian mandat sebagai calon Wakil Gubernur Jatim mendampingi Saifullah Yusuf (saat ini menjabat Wakil Gubernur Jatim) kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati, Sabtu.

Dalam surat itu Azwar Anas menyebut keputusan mengembalikan mandat kepada Megawati setelah melakukan salat subuh.

Alasan formal pengembalian mandat yaitu karena adanya pihak-pihak yang menggunakan segala cara yang mengorbankan kehormatan keluarganya, rakyat Banyuwangi dan Jawa Timur, para ulama dan sesepuh yang selama ini membimbing Azwar Anas.

Beberapa saat sebelum pengunduran diri tersebut beredar sejumlah foto tak pantas mengenai Azwar Anas, termasuk isu yang menyangkut moralitasnya.

Tidak ada kejelasan apakah foto-foto tersebut benar atau hasil rekayasa.

Hasto Kristiyanto secara jelas mengatakan terdapat praktik politik hitam dalam Pilkada 2018.

Diungkapkan, dalam Pilkada Provinsi Jawa Timur saat ini ketika terdapat pihak-pihak yang sengaja untuk menjatuhkan nama Abdullah Azwar Anas.

"Kami diajari, siapa saja yang menggunakan politik hitam tidak akan menang. Mereka akan kalah oleh kekuatan rakyat," katanya.

Hasto minta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk memerangi dan bersama mengalahkan praktik kotor tersebut.

"Siapa yang menghalalkan segala cara, tidak akan mendapat tempat di republik yang mencintai kedamaian dan beretika ini," tegas Hasto.

Menurutnya, hingga saat ini PDI Perjuangan belum memutuskan siapa pengganti Azwar Anas sebagai calon Gubernur Jatim.

Djarot Temui Risma

Di tengah hiruk pikuk pengunduran diri Azwar Anas, fungsionaris DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mendadak menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinasnya, Sabtu (6/1/2018) siang.

Pertemuan ini khusus membahas pengunduran diri Azwar Anas.

Pertemuan itu berlangsung sekira satu jam.

Risma mengakui bahwa dirinya baru saja bertemu mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Saya dimintai masukan terkait Pilgub Jatim. Tadi kami ditanyai soal Pak Anas dan bagaimana ke depan," ucap Risma.

Lantas Risma menyampaikan kepada Djarot, Anas merupakan korban. Situasi itu bisa terjadi pada setiap orang.

"Apakah masalah Pak Anas ini by design (sudah diatur), termasuk kesalahan Pak Anas di mana," kata Risma menjelaskan topik pertemuan dengan Djarot.

Menurut Risma di politik ini susah.

Dalam politik apapun bisa dilakukan, bentuk dan jenisnya macam-macam.

"Saya berharap Pak Anas bisa kuat," ujar Risma.

Djarot yang juga bakal calon Gubernur Sumatera Utara itu juga bakal menemui Azwar Anas di Banyuwangi. (Amriyono/Fitri Wulandari/Surya)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved