Realisasi PAD Capai 95 Persen, Ini Target Pemprov Jambi di Tahun 2018
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jambi tahun 2017 ini ditargetkan sebesar Rp 1,4,26 triliun
Penulis: Muzakkir | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI.COM - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jambi tahun 2017 ini ditargetkan sebesar Rp 1,4,26 triliun, namun hingga kini baru terealisasi seikitar Rp 1,361 triliun, atau baru terealisasi sekitar 95 persen.
PAD sebesar itu merupakan gabungan dari berbagai lini, seperti pendapatan Pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan pendapatan lain-lain yang sah.
Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Provinsi Jambi, Agus Pirngadi mengatakan, dari berbagai pendapatan itu, pendapatan pajak paling unggul, dimana realisasi sekarang sudah mencapai Rp 1,124 triliun dari target awal sekitar Rp 1,204 triliun.
Kemudian disusul pendapatan retribusi daerah yang realisasi sekarang mencapai Rp 17,7 miliar, sedangkan target awal sekitar Rp 2,214 miliar.
Sedangan pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ditargetkan Rp 37,495 miliar dengan capaian sekarang Rp Rp 30,041 miliar dan pendapatan lain-lain yang sah ditargetkan Rp 164,193 miliar dengan realisasi sekitar Rp 186,830 miliar.
"Realisasi pendapatan Pajak daerah baru 93,51 persen , retribusi daerah 87,98 persen dan pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan baru 80,12 persen dan pendapatan lain-lain yang sah sudah melewati target dengan persentase 113,79 persen," jelas Agus Pirngadi.
Dari sekian banyak itu, yang menjadi primadona adalah PKB, dimana capaiannya sudah melebihi target sebanyak Rp.51 M, atau lebih 14 persen dari target pendapatan sebesar Rp.355 M.
Pajak rokok hingga saat ini diperoleh sebanyak Rp.231 M, jumlah ini melebihi sebesar Rp 48 M. Atau lebih 26 persen dari target pendapatan tahun 2017.
Sementara itu, untuk tiga jenis pajak lainya, masih belum memenuhi target, seperti BBN-KB masih kurang Rp.36 M, atau sekitar 10 persen dari target sebesar Rp 354 M. dengan pencapaiyan pendapatan sebesar Rp3.18 M.
Kemudian PBB-KB, hingga kini target masih kurang Rp. 37 M, atau 20 persen dari target sebesar Rp.310 M, dengan perolehan pendapatan saat ini sebesar Rp 272 M PAD.
“3 sektor lainya masih kita uapayakan,” katanya
Meski demikian, dirinya yakin jika target tahun ini bisa tercapai, sebab data tersebut baru sementara dan belum data hingga akhir bulan.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pajak dan Dana Perimbangan Bakeuda Provinsi Jambi, Fathor Rohman di Jambi, mengatakan jika sebelumnya PAD Provinsi Jambi yang bersumber dari PKB sebesar RP1,189 triliun, maka di tahun 2018 targetnya menjadi Rp1,204 triliun.
"Tahun 2018 target akan ditingkatkan, naik Rp25 miliar atau sekitar 2,5 persen dari PAD tahun 2017," kata Fathor.
Dijelaskanya, target kenaikan Rp25 miliar tersebut potensi kenaikan berasal dari PKB sebesar Rp5 miliar, kemudian PBB-KB sebesar Rp10 miliar dan Pajak Rokok sebesar Rp10 miliar.
"Kenaikan ini dikarenakan pertumbuhan volume kendaraan dan konsumsi rokok yang juga meningkat," ujarnya.
Meski demikian, dirinya yakin jika target tahun ini bisa tercapai, sebab data tersebut baru sementara dan belum data hingga akhir bulan.
Terpisah, Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi M Dianto mengatakan, realisasi ini pendapatan ini sudah baik. Namun masih ada beberapa sektor lagi harus digenjot oleh Bakeuda.
Ia mengatakan, saat ini Pemprov Jambi masih memiliki piutang daerah, hasil temuan BPK RI masih ada sekitar 1,3 juta kendaraan yang masih belum membayar pajak.
“Kita akan ajukan program pemutihan ditahun 2018, dan semoga ini disetujui oleh kelemendagri,” katanya.
Ia mengakui, sejak berdirinya SAMSAT di Jambi belum ada pendataan kendaraan ulang. Sejauh ini baru pendataan berapa jumlah pajak dan wajib pajak setiap tahunya.
Oleh karena itu, Sambung Diato, untuk program pemutihan ditahun 2018 nanti benar disosialisasikan oleh pihak terkait. Sosialisasi dimaksudkan agar program ini sampai ke pelosok daerah.
Ia menargetkan, dari pemutihan ini 500 ribu hingga 600 ribu kendaraan membayar pajak.
Dengan artian tinggal sedikit lagi pendataan kendaraan yang akan dilakukan oleh SAMSAT dikemudian hari.
“Setelah itu, kita lakukan pendataan dengan membentuk tim terpadu, untuk mengetahuii pertumbuhan dan penyusutan kendaraan,” katanya.