Gunung Agung Masih Tunjukkan Pergerakan Magma ke Permukaan, Ini Fakta Lainnya!
Cuaca terlihat cerah di Pos Pantau Gunung Api Agung di Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem,
Baca: Live Streaming Barcelona vs Celta Vigo, Babak Kedua Skor 1-1, Iniesta Ditarik Keluar Lapangan
Hal ini mengindikasikan semakin banyak dan semakin cepatnya suplai magma yang berusa meransek menuju permukaan.
"Hal yang baru sore ini adalah semakin banyaknya kita rekam gempa low frekuensi yang mencapai 19 kali. Ini artinya adanya aliran fluida magmatik ke permukaan. Atau dengan kata lain, semakin besar dan semakin cepat suplai magma menuju permukaan," jelas Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, di Pos Pantau, kemarin.
Berdasarkan data perekaman seismik, deformasi, citra satelit, dan geokimia, saat ini magma terus keluar untuk memenuhi kawah.
4. Magma di kawah makin panas, penuhi 1/3 dari kawah Gunung Agung
Baca: Sadis! Bocah 11 Tahun Diperkosa, Dibunuh dan Dimutilasi untuk Tumbal dalam Ritual Pemujaan Setan
Sering terlihatnya cahaya glow di atas kawah, juga mengindikasikan magma di kawah masih sangat panas.
Dari data tersebut, pihak PVMBG juga mengestimasi jika magma sudah memenuhi 1/3 dari kawah Gunung Agung yang memilki diameter luas 900 meter dan kedalaman 200 meter.
Berdasarkan informasi dari data citra satelit yang diterima Rabu (29/11/2017), rata-rata pergerakan magma ke permukaan kawah gunung Agung mencapai 36 meter kubik per detik.
5. Jumlah lava capai 30 juta meter kubik
Saat ini jumlah lava di kawah Gunung Agung diestimasi sudah mencapai 20 juta meter kubik, dari total kapasitas kawah Gunung Agung yang mencapai 30 juta meter kubik.
Baca: Zumi Laza Mendadak Mundur dari Ketua PAN, Ini Tanggapan Zola
"Ini artinya lava sementara baru memenuhi sepertiga kawah Gunung Agung. Masih cukup jauh untuk memenuhi hingga bibir kawah. Kita lihat saja pertumbuhan magma ini kedepannya, bisa bertambah, bisa melambat, bisa juga terhenti sama sekali," terang Devy.
6. Aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi
Meskipun asap abu vulkanik cenderung menurun dan lebih dominan asap putih uap air, namun hasil pengukuran gas SO2 (Sulfur Dioksida) masih cukup tinggi, yakni sebanyak 201 ton per harinya.
