Tiga Nama yang Diisukan Gantikan Indra Sjafri Tangani Timnas Indonesia U-19, Ini Kelebihan Mereka

Berbagai spekulasi berhembus mengenai siapa yang bakal menggantikan Indra membesut Timnas U-19.

Penulis: bandot | Editor: bandot
Kolase
Indra Sjafri 

TRIBUNJAMBI.COM - Indra Sjafri resemi dipecat kontraknya dari pelatih Timnas U-19 Indonesia.

Ini setelah PSSI memastikan untuk tidak memperpanjang kontrak Indra Sjafri.

Pasca pemecatan tersebut, kursi pelatih timnas U-19 lowong.

Berbagai spekulasi berhembus mengenai siapa yang bakal menggantikan Indra membesut Witan Sulaiman dkk.

Spekulasi yang berkembang ada beberapa nama pelatih yang cocok melatih Egy Maulana Vikri dkk, seperti Simon McMenemy, Wolfgang Pikal, dan Ricky Yacobi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, mengatakan sejauh ini pihaknya belum bisa menyebutkan siapa saja nama pelatih untuk menggantikan Indra Sjafri.

"Sejauh ini belum ada. Nanti kita akan lihat scanningnya dan kriteriannya," kata Tisha.

Tisha menambahkan, PSSI akan mulai memanggil calon pelatih timnas U-19 pada awal Desember 2017.

Sebelum resmi melatih timnas U-19, seperti biasa PSSI akan melakukan fit and proper test.

"Kira-kiranya baru di tanggal 15 atau 17 Desember pelatih itu sudah ready memimpin timnas U-19," kata Tisha.

Lalu bagaimana rekam jejak tiga nama yang santer diisukan menjadi suksesor Indra?

Ini rangkuman prestasi para pelatih tersebut dikutip dari berbagai sumber.

 Simon McMenemy

22112017 Simon McMenemy
22112017 Simon McMenemy ()

Nama lengkapnya Simon Alexander McMenemy lahir 6 Desember 1977 umur 39 tahun.

Simon adalah pelatih Bhayangkara FC.

McMenemy terakhir kali menjabat sebagai pelatih kepala klub Liga Super Indonesia, Pelita Bandung Raya.

Sebelumnya ia adalah manajer Mitra Kukar di Indonesia,

Sebelum berkarir di Indonesia pelatih asal Inggris ini juga telah malang melintang di Asia Tenggara, diantaranya melatih tim Dong Tam Long An di Vietnam dan Tim nasional sepak bola Filipina.

Secara tidak resmi, McMenemy menjadi pelatih sepak bola termuda di dunia dari sisi internasional pada usia 33.

Sebelumnya, ia adalah asisten pelatih dari tim non-Liga Inggris, Worthing F.C

Wolfgang Pikal

Wolfgang Pikal
Wolfgang Pikal ()

Wolfgang Pikal pelatih sepakbola asal Austria.

Dia lahir di Wina, Austria, 1 November 1967

Pikal adalah asisten pelatih tim nasional sepak bola Indonesia saat posisi pelatih dijabat Alfred Riedl.

Pikal sempat menjadi pemain sepak bola dengan berkarier bersama klub divisi tiga SR Donaufeld, hingga usia 22 tahun, dan terpaksa berhenti dari kariernya sebagai pemain sepak bola akibat patah engkel.

Pikal pernah menimba ilmu kepelatihan di klub-klub top Eropa termasuk Arsenal, Aston Villa dan Ajax Amsterdam dan kini telah memiliki 20 sertifikat kepelatihan, di antaranya Lisensi B UEFA, Lisensi FA, dan KNVB Belanda.

Di Bali, Pikal menangani tim junior di Akademi Real Madrid Asia.

Ricky Yacob

Ricky Yacob
Ricky Yacob ()

Karier sepak bolanya banyak dihabiskan bersama klub Arseto Solo.

Selain itu ia pernah memperkuat PSMS Medan sewaktu merebut Piala Suratin.

Nama aslinya Ricky Yacob tetapi lebih dikenal dengan nama Ricky Yacobi, ejaan nama yang diperolehnya saat bermain di Liga Jepang.

Ricky Yacobi merupakan pelatih dengan membuka Sekolah Sepak Bola (SSB) Ricky Yacobi yang berlokasi di lapangan F, kompleks Senayan, Jakarta Pusat.

Murid pilihannya adalah talenta berbakat berusia 7-12 tahun yang kurang mampu. Karenanya Ricky menjamin, murid-muridnya bebas iuran.

Ricky yakin sekolah sepak bola yang memiliki kurikulum teori kelas dan praktik itu akan langgeng meski tanpa iuran murid.

Pasalnya, sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Kelompok Pecinta Olahraga Sepak Bola Senayan (KPOSS) itu telah banyak menarik simpati donatur semisal American Express Foundation.

Di samping itu, KPOSS telah menyewa lapangan F untuk jangka waktu lima tahun. Di PSSI, Ricky kemudian duduk menjadi direktur pembinaan usia muda PSSI. Setelahnya, Dia Adalah Pelatih The New Clicks.

Seperti diketahui, Indra Sjafri tidak diperpanjang kontraknya lantaran ia dinilai gagal membawa timnas U-19 menjadi juara dalam ajang Piala AFF U-18 dan hasil minor pada Kualifikasi Piala Asia U-19 beberapa waktu lalu.

Pada Piala AFF bulan September 2017 lalu, Indra Sjafri menempatkan timnas U-19 di peringkat tiga. Timnas U-19 gagal ke final setelah kalah adu penalti dari Thailand di babak semifinal.

Sementara pada babak kualifikasi Piala Asia di Korea Selatan baru-baru ini, Indra Sjafri juga hanya bisa menempatkan Indonesia di peringkat tiga Grup F di bawah tuan rumah Korea Selatan dan Malaysia.

Dari empat laga di grup F, Indonesia menang 5-0 atas Brunei Darussalam dan Timor Leste. Sementara pada dua laga lainnya Indonesia kalah 0-4 dari Korea Selatan dan 1-4 dari Malaysia.

Meskipun dipecat, PSSI tetap memberikan pekerjaan baru kepada Indra Sjafri yakni membantu federasi sepak bola Indonesia itu menjalankan peta jalan sepak bola Indonesia menuju Piala Dunia 2034, yang salah satunya fase pembuktian di olimpiade 2024.

Pada Piala AFF bulan September 2017 lalu, Indra Sjafri menempatkan timnas U-19 di peringkat tiga. Timnas U-19 gagal ke final setelah kalah adu penalti dari Thailand di babak semifinal.

Sementara pada babak kualifikasi Piala Asia di Korea Selatan baru-baru ini, Indra Sjafri juga hanya bisa menempatkan Indonesia di peringkat tiga Grup F di bawah tuan rumah Korea Selatan dan Malaysia.

Dari empat laga di grup F, Indonesia menang 5-0 atas Brunei Darussalam dan Timor Leste. Sementara pada dua laga lainnya Indonesia kalah 0-4 dari Korea Selatan dan 1-4 dari Malaysia.

Meskipun dipecat, PSSI tetap memberikan pekerjaan baru kepada Indra Sjafri yakni membantu federasi sepak bola Indonesia itu menjalankan peta jalan sepak bola Indonesia menuju Piala Dunia 2034, yang salah satunya fase pembuktian di olimpiade 2024.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved