Liverpool VS Sevilla, Jurgen Klopp Merasa Anak Asuhnya 'Tidak Bermain Sepakbola'

Liverpool pulang dengan hasil yang cukup mengecewakan. Bukan karena kekalahan

Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: rida
Mohamed Salah menyelamati Philippe Coutinho yang mencetak gol ke gawang Newcastle United di St. James Park, Minggu (1/10/2017).(AFP/Lindsey Parnaby) 

TRIBUNJAMBI.COM- Liverpool pulang dengan hasil yang cukup mengecewakan.

Bukan karena kekalahan, hanya saja anak asuh Jorgan Klopp tidak mampu mempertahankan kemenangan besar mereka.

Firmino dkk sebenarnya unggul telak 3-0 di babak pertama pada laga melawan Sevilla dini hari tadi, Rabu (22/11/2017)

Dua gol disarangkan Firmino di menit ke-2 dan '30, dan satu gol dicetak Mane di menit ke-22.

Namun, selepas rehat, Liverpool seperti tidak menikmati permainan.

Wissam Ben Yedder mencetak gol pembuka bagi Sevilla lewat tendangan bebas di menit ke-51.

Kemudian Ben Yedder mencetak gol dari titik putih di menit ke-60.

Gol Guido Pizarro menjadi penutup pertandingan malam tadi.

Sorak sorai pendukung Sevilla menggelora ketika Guido Pizarro mencatat namanya di papan skor, di waktu krusial, menit ke-93.

Pluit panjang mengakhiri laga dengan skor seri 3-3.

Kekecewaan diungkapakan Jurgen Klopp yang merasa anak asuhnya 'tidak bermain sepakbola'.

"Kesalahan utama kami, selama 15 menit kami tidak bermain sepak bola. Kami bersikap pasif, kami sedikit terlalu dalam, mereka berjuang kembali dan melakukan semuanya dengan baik," kata Klopp kepada BT Sport dilansir dari Evening Standard.

Laga tadi, bagi Klopp, sama halnya menelan kekalahan.

"Rasanya seperti kita kalah tapi kami tidak kalah. Kami bermain mengalir dan masih menguasai pertandignan. Tapi saat ini terasa sangat buruk," tambahnya.

"Kami berhenti bermain sepak bola di babak kedua. Kami memiliki satu senjata nyata, yaitu bermain sepak bola, dan kami tidak melakukannya di babak kedua," terangnya.

Secara statistik dilansir dari laman resmi UEFA, Sevilla terlihat lebih unggul daripada Liverpool.

Sevilla terhitung menguasai bola sebanyak 65 persen dan Liverpool 35 persen.

Sevilla juga jauh lebih unggul dalam melakukan serangan.

Tercatat ada 45 kali serangan berbahaya dilakukan para pemain Sevilla.

Sementara Liverpool terhitung hanya 24 kali melakukan serangan berbahaya.

Kedua tim sama-sama mempunyai 10 kali kesempatan mengancam lewat tendangan percobaan.

Sevilla mencatat 5 on target dan Liverpool 7 on target.

(Tribunnews/Efrem Limsan Siregar)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved