Fahmi Basya Ngotot Sebut Candi Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman. Dalilnya Dipertanyakan

Matematikawan dan pendakwah Islam KH Fahmi Basya menantang siapapun untuk membuktikan Candi Borobudur dibangun pada abad 8

Editor: Fifi Suryani
Tribun Jogja
Sejumlah wisatawan asing nampak berjalan di pelataran Candi Borobudur. 

TRIBUNJAMBI.COM,  YOGYA - Matematikawan dan pendakwah Islam KH Fahmi Basya menantang siapapun untuk membuktikan Candi Borobudur dibangun pada abad 8 oleh Wangsa Syailendra.

Tantangan ini disampaikan Fahmi Basya secara terbuka pada seminar/dialog di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM, Sabtu (18/11/2017).

"Silakan, coba mana bukti Borobudur dibuat abad delapan oleh Syailendra. Tidak ada bukti otentik/kuat menunjukkan itu," tantang Fahmi di depan event Festival Arkeologi #3 UGM ini.

Sosok yang mengklaim sebagai penemu Matematika Islam ini pula yang dalam beberapa tahun terakhir getol mengusung tesis Candi Borobudur di Magelang adalah peninggalan Nabi Sulaiman.

Dalam buku kecil yang dibagi-bagi di forum ini, Fahmi Basya memaparkan dalil-dalil dan apa yang disebutnya bukti-bukti guna meyakinkan kebenaran tesisnya tentang Borobudur.

"Buku saya ini ditujukan untuk umat Islam. Di sana ditunjukkan bukti-bukti yang menguatkan Borobudur ini memiliki gambaran yang identik dengan simbol-simbol Islam," kata Fahmi Basya.

seminar
Seminar Festival Arkeologi #3 UGM Yogyakarta (Tribun Jogja/Setya Krisna)

Ia juga memaparkan ada hal-hal yang tidak mampu dilakukan manusia, yang mengindikasikan hanya Nabi Sulaiman yang memiliki kuasa terkait keberadaan Borobudur.

"Ada satu stupa tertinggal di Keraton Boko, dan ada satu tempat di Borobudur yang kosong tak ada stupanya," lanjut Fahmi menjelaskan argumen Borobudur dipindahkan dari Boko dengan kekuatan super dan ada bantuan jin.

Selebihnya Fahmi Basya menjelaskan argumentasinya dengan klaim perhitungan matematis kaitan dengan unsur-unsur Islam.

buya
KH Fahmi Basya (Tribun Jogja/Setya Krisna)

Ada yang disebutnya Piramida 19 dan 23. Piramida 19 karena dasar candi disusun dari 19x19 balok Matematik. Jika ditambah dua lantai di bawahnya,  maka terjadilah Piramida 23.

Fahmi merujuk Kamadhatu yang terdiri dua lantai dengan dasar terdiri 23x23 balok Matematis. Jika dijumlahkan total baloknya 2.300.

Kengototan pendapat Fahmi Basya ditanggapi menohok oleh budayawan dan pengajar Sastra Inggris UGM, Ahmad Munjid PhD. Ia pun menyesalkan mengapa tema ini yang dipilih di forum akademis.

"Coba tanya semua yang berkecimpung di arkeologi dan sejarah, siapa yang membangun Borobudur? Topik ini jangan sampai membuat historical confusion pada kita semua. Saya terganggu sekali dengan kesimpulan Fahmi Basya," kata Munjid lantang.

Menurut Munjid, ada ratusan sampai ribuan buku, laporan penelitian yang menunjukkan data, fakta, dan bukti, Candi Borobudur adalah bangunan Budhist, dan didirikan wangsa Syailendra pada abad 8.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved