Pimpinan ISIS Tewas, Polri Antisipasi WNI yang Tergabung ISIS di Luar Negeri Kembali ke Indonesia
Setelah tewasnya pimpinan kelompok bersenjata pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Omar Khayyam Maute dan Isnilon
TRIBUNJAMBI.COM- Setelah tewasnya pimpinan kelompok bersenjata pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Omar Khayyam Maute dan Isnilon Hapilon di Filipina Selatan serta dikuasainya markas ISIS di Raqqa oleh pemerintah Suriah membuat Kepolisian Republik Indonesia terus melakukan antisipasi.
Diantaranya mengantisipasi kembalinya WNI yang tergabung dalam gerakan ISIS di luar negeri kembali ke Indonesia.
"Baik di Suriah maupun Marawi ada sejumlah warga negara Indonesia yang tergabung dalam rangka'jihad' mereka di sana, untuk itu perlu kita waspadai," ujar Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (19/10/2017).
Baca: Heboh Razia Kos-kosan. Dua Pria dan Seorang Wanita Ditemukan Sekamar. Ternyata Mereka Sedang
Baca: Tipu Belasan Orang Untuk Lulus CPNS, Pegawai Pemprov Ini Dibekuk Polisi
Baca: Senam Sehat Bersama Tribun Jambi, Pegawai BPK Ini Raih Doorprize Rp 500 Ribu
Kepolisian bekerjasama dengan intelijen di luar negeri mengawasi pergerakan para milisi ISIS usai ditekan mundur baik itu yang di Suriah maupun di Filipina.
Mengawasi pergerakan apakah mereka tetap bertahan atau kembali ke Indonesia.
"Kalau kembali ya akan kita lakukan upaya penegakan hukum kepada mereka," katanya.
Baca: PAN Sebut Survei Tertinggi tak Mutlak Diusung pada Pilkada Kerinci
Baca: Kabur dari Rumah, Anak Dibawah Umur Ini Malah Digilir 4 Pria di Hotel. Korban Diberi Uang Rp 50ribu
Baca: Sadis, Wajah Siswi SMA Ini Disayat-sayat Temannya. Ia DItemukan Dalam Kondisi Berlumuran Darah
Pengawasan di perbatasan juga dilakukan untuk memantau pergerekana para milisi atau simpatisan ISIS ini.
Baik itu melalu front door yaitu melalui pesawat terbang ataupun back door melalui jalur darat perbatasan.