Tamrin Kecut, Diminta Bentuk UPTD Damkar

Tamrin, Kepala Dinas Damkar, Sarolangun mengaku memikul tanggungjawab besar untuk mencegah amukan si jago merah.

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI/MUHLISIN
Ilustrasi UPTB Pemadam Kebakaran (Damkar) 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN – Tamrin, Kepala Dinas Damkar, Sarolangun mengaku memikul tanggungjawab besar untuk mencegah amukan si jago merah. Terlebih, pasca kebakaran di Batang Asai yang menghabiskan sekitar 13 rumah, pihak Dewan meminta agar Pemkab Sarolangun membentuk UPTD Damkar di setiap kecamatan.

Tamrin merasa kecut, pasalnya Dinas yang baru diresmikan Januari lalu itu masih banyak kekurangan sarana prasarana, pasukan dan juga anggaran. Saat ini, Damkar Sarolangun baru memiliki lima mobil Damkar yang ditempatkan di tiga titik posko Damkar di Mandiangin, Singkut dan Sarolangun.

“Itu pun mobil yang satu terduduk, jadi hanya empat yang bisa beroperasi, Mandingain satu, Singkut satu dan dua di markas Sarolangun,” katanya, Senin (9/10).

Aturan standar nasional, setiap satu unit mobil Damkar berbanding 10 ribu jiwa penduduk. Sementara, penduduk di Sarolangun saat ini tercatat sekitar 2.900 jiwa. Artinya, Pemkab Sarolangun harus menyediakan setidaknya 29 unit mobil Damkar untuk ditempatkan di setiap kecamatan.

Tidak hanya mobil pemadam yang kurang, pasukan orange ini juga kekurangan personil. Tamrin menjelaskan, standar minimumnya, disetiap pos Damkar minimal punya dua unit mobil damkar dan  dua regu pemadam. “Satu regu enam orang, dikali tiga sift, harusnya kita punya pasukan 36 orang untuk satu pos Damkar,” terang Tamrin.

Ia menghitung, di Sarolangun seharusnya memiliki sekitar 500 personil pemadam kebarakan, jika pihak Dewan meminta di setiap kecamatan di bentuk UPTD. Angka ini jauh sekali dibanding jumlah personil yang saat ini hanya 60 orang.

“Jadi kalau dibagi setiap kecamatan cuma ada enam orang, setiap sift dua orang. Apa bisa dua orang madamkan api?” ujarnya. “Jaket pelindung dan sepatu untuk anggota damkar saja masih kekurangan. Sekarang ini mereka madamin api itu terjun bebas,” tambah Tamrin.

Karena kekurangan ini, ia pun membuat nota dinas, agar Bupati Sarolangun Cek Endra mau memberikan tambahan pengadaan mobil damkar dan personil. Sayangnya, pengajuan ini masih belum disetujui. “Kemarin pas pembahasan anggaran perubahan saya minta penambahan mobil satu, tapi di geser pada APBD murni tahun depan baru dapat,” katanya.

Kendati demikian, kata Tamrin, pihak Damkar Sarolangun tidak pernah surut dan selalu siap memberikan pelyanan yang terbaik buat masyarakat, sebab itu menurutnya sudah menjadi tanggung jawabnya. “Apapun keadaan kita sekarang, kita tetap tunjukkan kinerja yang terbaik,” katanya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved