Kuliah DO, Dua Orang Muda Ini Sukses dan Kaya! Mereka Lakukan Hal Sederhana Ini

Kisah sukses orang biasa, dengan pendidikan tak tinggi-tinggi amat di bawah ini, bisa menginspirasi, bahwa jalan kesuksesan tidak ditentukan titel

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
net
ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Ujaran bahwa anda harus berpendidikan tinggi agar bisa sukses dan menjadi kaya, dipatahkan oleh miliuner Bill Gates, dan Steve Jobs.

Dua miliuner ini tidak menyelesaikan sarjana mereka, tapi alih-alih menjadi miliuner, Bill Gates bahkan orang terkaya sedunia, sedangkan Steve Jobs yang almarhum terkenal karena CEO Apple.

Kisah sukses orang biasa, dengan pendidikan tak tinggi-tinggi amat di bawah ini, bisa menginspirasi, bahwa jalan kesuksesan tidak ditentukan titel atau gelar di depan nama anda.

Jadi apa rahasia mereka? Simak terus di bawah ini kisah-kisahnya

*Umur saya baru 26 tahun, tapi saya telah memiliki sederet toko bunga berkelas, dan saya tidak punya pendidikan tinggi.

Satu hal yang membantu saya berhasil di umur semuda ini, adalah kata-kata yang diucapkan seorang gadis kepada saya saat berumur 18 tahun: "Kamu laki-laki yang baik, tapi kamu tidak punya uang"

Saat itulah saya bertekad untuk membalikkan kata-kata itu.

Berbekal beberapa uang beberapa juta di kantong, dan sebuah mobil tua, bersama seorang teman sekelas saya mulai melakukan jasa mengirimkan bunga.

Lalu 3 tahun kemudian, gadis yang pernah mengucapkan kata-kata kejam itu kembali, dan ingin menjalin hubungan dengan saya. Tapi saya menolaknya, dia bukan gadis yang pantas.

Karena usaha itu, saya memilih keluar dari universitas di tahun kedua.

Keputusan untuk keluar dari kuliah karena suatu hari, saya terpaksa harus memilih, membagikan gaji ke karyawan, atau ikut ujian. Jelas saya pilih yang pertama.

Kisah kedua di bawah ini juga sama-sama sukses meski tak menyelesaikan kuliah

*Ketika saya berada di tahun kedua kuliah, salah satu profesor saya memberi saya nilai buruk tanpa memberi peluang untuk memperbaiki nilai (yang artinya otomatis tak lulus)

Saya putuskan untuk tak lagi membuang waktu berkuliah, dan menjadi pekerja lepas.

Tak lama saya berhasil mendapatkan klien.

Ketika saya mendapatkan kesempatan untuk kembali meneruskan pendidikan, saya sudah menghasilkan Rp 3 juta- Rp 5 juta, per minggu.

Kembali ke bangku kuliah saya menyadari bahwa universitas hanya membatasi kesuksesan saya.

Saya memilih keluar, dan mendapatkan gelar melalui kuliah jarak jauh, dan bahkan saya tak muncul untuk mengambil ijazah kelulusan.

Saat itu saya sudah bekerja untuk studio terkenal, di bagian tim profesional.

Sejak itu saya tak berhenti, memiliki studio sendiri, memulai startup dan akhirnya memiliki perusahaan besar.

Mengingat masa lalu, aku berharap dapat mengingat nama profesor yang telah memberiku nilai buruk.

Aku pasti ingin berterima kasih padanya dari lubuk hatiku!

Dua kisah di atas bisa dijadikan pelajaran, bukan untuk DO dari kuliah, tapi mengambil hal penting yaitu keinginan untuk bekerja sedari dini, dan fokus mengembangkan kemampuan, dan usaha.

Hal itulah yang membedakan dua pemuda di atas, dengan ribuan pemuda lainnya yang tak lulus kuliah, tapi juga tak sukses.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved