Warga Ancam Bocorkan Pipa Minyak
Pengunjuk rasa ancam akan bocorkan pipa minyak milik PT PetroChina bila tidak merealisasikan janjinya. Pihak PetroChina pernah menjanjikan dana Corpor
Penulis: Hendri Dunan | Editor: Suci Rahayu PK

TRIBUNJAMBI.COM, TUNGKAL – Pengunjuk rasa ancam akan bocorkan pipa minyak milik PT PetroChina bila tidak merealisasikan janjinya. Pihak PetroChina pernah menjanjikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantung jaringan listrik.
Puluhan warga dari Dusun Sri Menanti, Desa Serdang Jaya, Kecamatan Betara. Senin (11/9) siang, melakukan aksi unjuk rasa menuntut realisasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Petrochina. Warga meminta penjelasan atas janji perusahaan untuk membangun jaringan listrik di desa mereka.
“Janji ini sudah sangat lama sekali di ucapkan. Sudah bertahun-tahun. Namun, sampai sekarang belum juga dipenuhi,” ucap Sophan, coordinator, Senin (11/9).
Mengingat aksi ini sudah berulang kali mereka lakukan. Bahkan pernah melakukan asi blokir jalan. Kali ini mereka mencancam akan membuat kebocoran pipa gas milik perusahaan. Langkah terakhir itu akan dilakukan bila pihak perusahaan kembali hanya memberikan janji-janji.
“Kami akan membuat kebocoran pipa gas perusahaan. Bila pihak perusahaan mengingkari janjinya. Biar ingat,”kata Sophan.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan warga ini berlangsung di depan pagar kantor PT PetroChina di Betara VI. Mereka mendapat pengawalan ketat dari anggota kepolisian. Aksi yang mereka lakukan mulai dari jam 10.00 sampai lebih kurang pukul 12.00 wib.
Yusuf salah seorang utusan perusahaan mengajak perwakilan warga untuk berdiskusi di dalam kantor. Sayangnya, ajakan ini ditolak mentah-mentah oleh warga.
Yusuf perwakilan dari Petrochina menyebutkan, akan ada pertemuan kembali. “Nanti pertemuannya akan menghadirkan sejumlah pihak terkait,” katanya.
Sementara itu, Kades Serdang Jaya Ismail Hanafi mengatakan, bahwa aksi demo yang digelar warganya ini karena kesenjangan soal dana CSR. Warga meminta dana CSR perusahaan untuk membangunan jaringan listrik. Dimana usulan tersebut sudah disampaikan sejak Tahun 2013. Namun sampai sekarang belum juga dipenuhi.
Selain Kades, hadir ketika aksi berlangsung, Camat Betara, Wanwan Irawan. Hasil sementara bahwa tuntutan warga tersebut akan dibawa ke Pemerintah daerah untuk dibicarakan. Selanjutnya pemerintah akan memediasi kedua belah pihak.