Heboh Sampai ke Luar Negeri. Ini Fakta tentang Ritual Seks di Gunung Kemukus
Indonesia kaya akan gunung-gunung. Bukan hal baru jika sejumlah gunung di Indonesia membuat kagum khalayak di luar negeri. Baru-baru ini publik kem
Penulis: rida | Editor: rida
TRIBUNJAMBI.COM- Indonesia kaya akan gunung-gunung. Bukan hal baru jika sejumlah gunung di Indonesia membuat kagum khalayak di luar negeri.
Baru-baru ini publik kembali di hebohkan dengan pemberitaan dunia tentang Gunung Kemukus yang berada di Sragen, Jawa Tengah.
Sayangnya, sorotan dunia itu bukanlah sesuatu yang baik tentang Gunung Kemukus. Sejumlah media luar negeri justru ramai membicarakan ritual seks yang konon katanya ada di sana.
Baca: PSK Online Menggaet Tamu Pakai Aplikasi Ini di Ponselnya
Salah satu media, ynaija.com, yang dikutip Senin (28/8/2017), memuat artikel terkait ritual seks di gunung tersebut.
Laman tersebut menyebutkan bahwa dalam ritual tersebut, para peserta harus bermalam di atas gunung dan melakukan ritual seks dengan orang bukan pasangan sahnya, jika mereka menginginkan keberuntungan pada masa depan.
Baca: VIDEO: Pria Hidung Belang Digaet PSK Online Pakai Aplikasi
Metro.co.uk, mengulas perihal tersebut dalam tulisan berjudul "s3 around the world: An Indonesian festival of se with strangers".
Media Inggris tersebut menyebutkan bahwa sang penulis, Rosy Edwards, menilai intrik ritual yang terjadi di Gunung Kemukus soal berhubungan seks demi keberuntungan sangat menarik untuk diangkat.
Rosy Edwards mengungkap bahwa ritual yang sudah ada selama berabad-abad itu, mengharuskan pasangan yang baru bertemu untuk berhubungan seksual di samping candi, di sisi Gunung Kemukus, yang terletak di sebuah desa dekat Solo, Jawa Tengah.
Pada 2014 lalu, jurnalis asal Australia bernama Patrick Abboud melakukan sebuah investigasi mendalam kemudian disiarkan stasiun televisi SBS.
Abboud mengungkap fakta bahwa para peziarah yang bertandang ke wilayah yang dijuluki ‘Gunung Seks’ ini kerap menjalankan pesta seks terselubung.
Berikut sejumlah fakta yang dirangkum Tribunjambi.com mengenai ritual seks di Gunung Kemukus.
1. Kalimat ini Mesti Diucapkan Sebelum Mulai
Mencari "jodoh" di Kemukus tak semudah yang disangka. Selain dibutuhkan keberanian mengawali perkenalan, peziarah juga harus jeli dalam memilih pasangan untuk melakukan ritual seks di Gunung Kemukus.
Maklum, selain kaum peziarah sejati, Kemukus juga dipenuhi laki-laki iseng dan para WTS. Pelacur yang banyak berkeliaran di seputar makam selalu berusaha mengecoh peziarah.
Dengan gaya lugu mereka selalu mengaku pada siapa saja bahwa mereka juga peziarah dari jauh dan baru pertama kali datang ke Kemukus.
Peziarah baru yang belum kenal medan Kemukus banyak yang tertipu.
Maksud hati mencari teman ngalap berkah, tahunya malah jatuh ke pelukan kupu-kupu malam atau laki-laki hidung belang yang cuma mau ngalap birahi.
"Kalau sudah dua-tiga kali ke sini, baru kita tahu mana peziarah asli, mana wanita pelat kuning yang memang mangkal di Kemukus," kata Suhandi, peziarah yang mengaku rajin ke Kemukus setelah usaha dagangnya hancur gara-gara diguna-gunai orang.
“Piyambak mawon, Mas?" atau "Piyambak mawon, Mbak?" adalah kata-kata kunci pembuka perkenalan di antara peziarah Gunung Kumukus.
Kalau yang ditanya kebetulan memang piyambak mawon alias sendiri saja, maka artinya perkenalan boleh dilanjutkan dengan bercakap-cakap santai di bawah pepohonan.
Kalau keduanya – laki dan perempuan, tentunya – juga ternyata punya niat yang sama, ngalap berkah Pangeran Samudra, bisa saja malamnya mereka tidur bersama.
2. Peziarah menghindari hubungan dengan wanita sewaan.
Bukan hanya karena ini berarti harus dikeluarkannya biaya ekstra, tapi juga karena dengan wanita begituan kelanggengan hubungan sulit dipertahankan.
"Bisa saja malam ini dia tidur dengan kita, tapi bulan depan main dengan orang lain," cerita seorang peziarah.
"Maklum, namanya juga wanita bayaran."
3. Tak berganti-ganti pasangan selama tujuh kali berturut-turut.
Aturan main para juru kunci makam rupanya kurang jelas mengatur soal teman kencan di Gunung Kemukus ini.
Soal hubungan dengan wanita pelat kuning tak pernah disebut bagaimana hukumnya.
Karenanya, tak aneh kalau ada sementara peziarah mencari jalan yang gampang saja.
Pokoknya, asal tetap mematuhi prinsip tak berganti-ganti pasangan selama tujuh kali berturut-turut.
4. Gunung Kemukus Sempat ditutup
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta penginapanGunung Kemukus untuk ditutup.
Arahan ini disampaikan Ganjar terkait dengan ritual seks yang diduga bercampur dengan praktek prostitusi di sekitar makam Pangeran Samudra di bukit Kemukus, Sragen, Jawa Tengah.
"Menurut saya sebaiknya segera ditutup karena itu prostitusi dan cukup berbahaya," kata Ganjar di Istana Bogor, Senin (24/11/2014) seusai mengikuti pertemuan para gubernur dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil
Ganjar menilai ritual yang dilakukan di lokasi tersebut berbahaya dari sisi kesehatan, dan moralitas.
Selain itu, menurut Ganjar, ritual ini mencoreng nama bangsa karena sampai diberitakan media asing.
"Sampai luar negeri tahu, malu lah. Kalau ziarah, silakan. Menurut saya mesti ada sekarang mengalihkan dalam rel ziarah, bukan dengan ajaran sesat prostitusinya," tutur dia.
Politikus PDI-Perjuangan ini juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Sragen terkait ritual di kawasan Gunung Kemukus tersebut.
Menurut dia, penutupan lokasi ini menjadi kewenangan BupatiSragen.