Dewan Sebut Harusnya Masuk Lima Besar MTQ Kenyataannya Kok Peringkat 11, Ini Alasan Pemkab Kerinci

Prestasi Kabupaten Kerinci dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-47 tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) mengalami

Penulis: hendri dede | Editor: bandot
TRIBUNJAMBI/MUHLISIN
Tari Massal Asmaul Husna BKMT yang dipersiapkan untuk pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Jambi yang diselenggarakan di Merangin 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Prestasi Kabupaten Kerinci dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-47 tingkat Provinsi Jambi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) mengalami penurunan.

Kabupaten Kerinci berada diposisi paling buncit alias peringkat 11 dari 11 kabupaten/kota yang mengirim kafilah.

Demikian juga dengan Kota Sungai Penuh hanya mampu naik satu peringkat dari tahun lalu, dari posisi ke-10 menjadi ke-9 tahun ini.

Beragam tanggapan masyarakat pun bermunculan menyoroti hasil MTQ tersebut. Padahal Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dahulunya begitu disegani dibanding daerah lain.

Bahkan sebelumnya Kabupaten Kerinci dikenal dengan istilab 'kota santri'.

Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kerinci meminta pihak terkait mengevaluasi total atas hasil MTQ ini.

Anggota komisi II DPRD Kerinci, Dodo Harianto mengatakan prestasi ini jauh menurun bila dibanding tahun sebelumnya yang berada diperingkat 9.

"Ini perlu dievaluasi total, dimana kelemahan kita. Pihak terkait harus saling bersinergi agar marwah Kerinci terangkat," katanya kepada Tribun, Minggu (13/8).

Dia mengatakan untuk Kabupaten Kerinci, seharusnya minimal bisa masuk lima besar pada ajang tahunan ini. Karena Kabupaten Kerinci memiliki potensi, SDM yang memadai.

"Kalau posisi akhir terus terang ini patut dipertanyakan. Kita minta dievaluasi betul dimana kelemahan kita," ungkap politisi PBB ini.

Kabag Kesra Pemda Kerinci, Marius dikonfirmasi Tribun mengatakan Kabupaten Kerinci mengirimkan sebanyak 65 kafilah, satu cabang yakni hafiz 30 juz tidak dikirim.

Sedangkan satu lagi yakni tafsir quran bahasa inggris mengalami sakit. Sehingga dua cabang kosong atau tidak dikuti.

Dari 65 kafilah yang ikut lomba tersebut empat diantaranya meraih juara. Seperti juara tilawah anak-anak juara tiga, fahmil quran juara harapan, tafsir juara harapan, dan hafalan 10 juz.

"Ini bibit baru semua ada 4 yang mendapat juara pada Mtq di Tanjabtim. Selebihnya ikut semua cabang. Kendalanya kita lihat kurang latihan. Harusnya minimal satu bulan ngumpul sekali atau dua kali. Yang kedua kita Ponpes kurang, kalau Tanjabtim, Merangin punya yang bisa dihandalkan. Memang kabupaten lain sudah optimal berbuat," jelasnya

Soal kabar adanya warga Kerinci yang ikut sebagai peserta dari Kabupaten/kota lain, Marius membenarkan adanya beberapa orang.

"Seperti Siska. Dia juara 1 tilawah dewasa tapi mewakili Tanjabtim. Awalnya kita sudah berupaya ingin mebawannya, bahkan untuk bonus perrnah diberikan ke dia saat juara sebelumnya. Tapi dia memilih luar," katanya

Padahal, kata Marius, untuk uang saku diberikan sebanyak Rp2 juta, ditambah fasilitas lainnya, pakaian 4 stel, pakaian tampil, melayu satu stel, batik, dan training.

"Malah yang dapat juara ini diberikan bonus berupa dalam bentuk keuangan support belajar," ujarnya

Dia mengakui prestasi tahun ini menurun, untuk itu pada tahun depan MTQ di Batanghari, target sebenarnya untuk Kerinci yang sesuai masuk 5 besar.

"Cuma harus segala lini. kita bimbing secara penuh. Seluruh komponen saling bersinergi, SKPD yang ngangkat anak kafilah," katanya

Disamping itu, jelasnya, harus ada ikatan Qori-qoriah atau Ipqoh yang turut membantu. Bisa saja ddiberikan dana independent, pemerintah atau pengusaha, dikelola oleh Ipqoh, jadi disaat waktu mereka yang membuat rutinitas.

"Kalau kabupaten lain begitu balik dari MTQ langsung dievaluasi. Jadi Ipqoh ini yang baru terbentuk di Kerinci harus dilibatkan kedepannya. Kedua, bibit dari kecamatan, kita yang ada tambahan dari Gunubg Tujuh dlu kosonv, sekarang sudah mulai dengan tahfiz quran. Kalau sebelumnya banyak dari Danau Krrinci, Keliling danau," bebernya

"Kalau kecamatan arah mudik bisa dikatakan langka. Siulak yang muncul baru Kaligrafi. Yang perlu diupayakan Kerinci hilir seperti gunubg raya, Bukit kerman, Batang Merangin ini perlu perhatian khusus," tandasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved