Kecelakaan di Kerinci
Travel Terpaksa Buat Sistem Antar Jemput
Lumpuhnya arus transportasi jalan Kerinci menuju Bangko, karena kecelakaan tunggal yang terjadi di ruas jalan Jl. Raya Kerinci-Bangko, dusun Serpih,
Penulis: hendri dede | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Lumpuhnya arus transportasi jalan Kerinci menuju Bangko, karena kecelakaan tunggal yang terjadi di ruas jalan Jl. Raya Kerinci-Bangko , dusun Serpih, Desa Muara Emat Kecamatan Batang Merangin Kerinci, Rabu (9/8) berimbas pada jasa travel dan pengusaha maupun pedagang. Karena jalan tersebut merupakan satu-satunya akses kendaraan menuju Jambi.
Informasi yang diperoleh Tribun terdapat puluan mobil pembawa barang pertanian ikut terjebak. Seorang pengusaha Kerinci asal Kayu Aro, Yon membenarkan hal ini. Dia mengatakan banyak mobil pikap yang membawa komoditi lertanian seperti kol, kentang, dan cabe yang rencananya dijual kejambi terpaksa harus menunggu sampai saat ini.
"Pagi tadi kawan saya nak ke jambi bawa barang kol, kentang masih terjebak di muara emat. Dio nunggu disitu," ujarnya
Dikatakannya setiap hari ratusan ton, komoditi pertanian dari kerinci dibawa untuk dijual ke Jambi. "Tentu ini merugikan pengusaha. Kalau misal cabe, kol. Barang ini bisa membusuk kalau terpegap dimobil dengan lama," katanya
Sementara itu untuk mobil travel disampaikan petugas loket Ayu tujuan Kerinci-Jambi. Pihaknya menerapkan dengan sistem antar jemput. Seperti mobil dari Kerinci sampai Muara Emat, sudah ditunggu oleh oleh mobil dari Jambi. Hanya saja penumpang nanti akan dipindahkan. Lalu turun berjalan kaki masuk dalam mobil lain lagi.
Kendati diakuinya untuk menunggu mobil tersebut butuh berjam-jam. Karena kedatangan mobil dari Jambi dengan mobil yang dari kerinci tidak dalam waktu yang sama.
"Kita tetap lewat muara emat. Sistem antar jemput. Mobol dari Jambi menunggu di muara emat. Begitu juga dari Jambi, travel dari sini yang bawa," kata petugas loket ayu dihubungi via ponsel.
Kapolsek Batang Merangin Iptu Masdanur mengatakan antrian panjang terjadi puluhan kilometer.
"Anggota sudah merapat kesana. Antrian kendaraan panjang sekali. Mobil satu bawa krane, itu masih banyak lagi tronton lain rombongan yang akan lewat. Karena biasa mereka lewat waktu subuh. Kalau jalan alternatif dakdo,"
Kalau dari Jambi penumpang ke Kerinci dio tukar mobil. Misal sama mobil Sapa Marwa datang dari daerah Jambi, jadi mobil Sapa Marwa yang di Sungai Penuh menunggu di Muara Emat sebum mobil terbalik. Sehingga penumpang dafi jambi jalan kaki menuju mobil itu. "Banyak juga mobil balik kanan. Alat menarik tak bisa sembarangan, alat berat dakdo di TKP. Harusnyo ado alat berat dari PGE," katanya. (*)