Eksklusif Tribun Jambi
Pungut Uang Kursi, Netizen: Sama Aja Pungli
Tanggapan netizen yang dihimpun dari fanpage Tribun Jambi, ada yang menyebut pungutan untuk beli kursi meja termasuk pungutan liar
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Netizen menyampaikan komentar beragam terkait pungutan terhadap orangtua siswa baru di SMAN 11 Kota Jambi. Ada yang mengecam, dan ada juga yang memakluminya.
Tanggapan netizen yang dihimpun dari fanpage Tribun Jambi, ada yang menyebut pungutan untuk beli kursi meja termasuk pungutan liar. Sepriyanti Yasin menulis: Sama aja pungli itu.
Baca: Masuk SMA, Orangtua Disuruh Beli Kursi
Akun Risky Setiawan menulis, sekolah aja nyogok gimana kuliah, belum lagi kerja nanti, hancur hancur.
Ada juga aku Ferdy Ferdyansyah, yang menganggap ini tindakan berbahaya. "Tulahnyo mknyo tinggi angko ank yg dk sekolah," tulisnya.
Berbeda dengan mereka, akun Parlaungan Nasution menuliskan, "kita harus obyektif melihat masalah ini. Daya tampung sekolah hanya untuk beberapa lokal. Dipaksa menerima di atas daya tampung. Kalau di paksa belajar di atas lantai lantai lah salah pula. Yang penting bgmana anak kita sekolah dulu. Yang lain itu di pecahkan bersama," tulisnya menanggapi berita tersebut di akun facebook Tribun Jambi.
Baca: Kepsek Akui Ada Pungutan Tapi Bantah Sebagai Pungli
Sementara akun Wifandri menyebut: Gini la cara baru ntk cari kekayaan.
Diberitakan sebelumnya, orangtua siswa yang memasukkan anaknya ke SMAN 11 Kota Jambi lewat gelombang II, mengaku menyetor uang Rp 350 ribu.
Pengakuan Rani (nama samaran), uang itu diserahkan kepada seorang guru yang berinisial A.
Kepala SMAN 11 Kota Jambi, Arthur mengaku beberapa hari ketika siswa baru masuk, mereka tidak mendapatkan kursi karena jumlahnya tak sesuai dengan yang disediakan pihak sekolah. Walhasil siswa pun tak mengikuti proses belajar.
"Intruksi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi setiap sekolah harus menampung kembali siswa dengan jalur lingkungan, makanya kita tambah 2 kelas lagi. Tapi untuk dua kelas ini kita kekurangan bangku," tuturnya.
Mengingat proses belajar terus berlangsung, Arthur pun sebelumnya melakukan komunikasi oleh sejumlah orangtua siswa untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Baca: Ada Pungutan Beli Kursi, Disdik Belum Pastikan Pungli
Sekolah dan orangtua akhirnya menyepakati bahwa mereka membeli bangku sendiri untuk anaknya.
Arthur menjelaskan, orangtua sepakat agar pihak sekolah yang membeli meubeler tersebut. Ia bilang di bangsal harga kursi dan meja yang bagus Rp 300 ribu. (*)