Pelecehan Seksual
'Ia Menarik Tangan Saya, Bilang ke Kamar Yuk! Saya Mau Minta Jatah'
Pelecehan seksual menimpa para tahanan wanita yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III Sarolangun, Kabupaten Sarolangun.
Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
SAROLANGUN, TRIBUN – Pelecehan seksual menimpa para tahanan wanita yang ada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III Sarolangun, Kabupaten Sarolangun. Mereka dipegang dan dicium oleh oknum petugas lapas yang meminta jatah.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang tahanan saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Sarolangun, Senin (10/7).
Tahanan wanita tersebut menceritakan, bahwa dirinya dan Napi wanita lainnya yang ada di lapas mendapat perlakuan tak senonoh oleh petugas lapas. Mereka dilecehkan dengan dipegang dan cium oleh oknum petugas lapas tersebut.
Diungkapkannya, perlakuan tak senonoh tersebut terjadi pada dirinya peratama pada malam takbiran Idul Fitri lalu. Salah seorang oknum petugas lapas, meminta mereka yang ada di blok tahanan wanita keluar dari kamar tahanan.
Setelah itu mereka diminta untuk ganti pakaian dan keluar kamar. Setelah itu satu persatu mereka diminta untuk salaman dengan petugas lapas tersebut.
Saat salaman itulah sebutnya, oknum petugas tersebut langsung menarik mereka dan menciumnya. Bukan hanya dicium, bahkan di antara mereka, ada yang diraba-raba.
“Semua kami yang wanita yang ada di lapas berjumlah empat orang. Semuanya mendapat perlakuan yang sama oleh petugas tersebut,” ujarnya seraya menyebutkan nama petugas yang melecehkan mereka itu.
Setelah kejadian tersebut ujarnya, oknum tersebut kembali melakukan hal yang sama terhadap tahanan wanita yang ada di lapas. Kejadian kedua yang meninpa dirinya terjadi pada lebaran ketiga.
“Saat kami lagi di luar dan dia datang dan langsung menarik tangan saya bilang ke dalam kamar yuk, saya mau minta jatah. Sambil meronta saya bilang jatah apo, sayo ini istri orang,” ceritanya.
Sementara kejadian ketiga jelasnya, terjadi pada hari Sabtu lalu. Saat itu oknum petugas tersebut datang untuk memberikan makananan.
“Yang ketiga itu menimpa tahanan yang telah lama di dalam. Dimana dia menarik jilbab ibu tersebut dan memegangnya,” jelasnya.
Diungkapkannya, saat kejadian mereka tidak berani melawan. Namun mereka hanya berusaha untuk menghindarinya.
“Takut karena kami ada di dalam penjara. Sejauh ini baru sebatas itu yang dilakukan,” ucapnya.
Terhadap kejadian ini akunya, dirinya melalui suaminya telah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Sarolangun. Dia berharap, pihak berwenang bisa menyikapi hal ini.
“Sudah kami laporkan pada malam minggu kemarin. Untuk saya suami dan ipar saya yang melaporkannya,” ungkapnya.
Senada juga diakui oleh Napi lainnya, dia mengatakan, sering mendapatkan perlakuan tak wajar dari petugas lapas Sarolangun.
“Ya, kami tahanan wanita sering dilakukan tidak wajar. Sering dipegang, dipergoki saat kami ganti baju dan sering menerobos pintu kamar ingin memperkosa kami,” ujar tahanan lainnya.
Terhadap pelecehan yang menimpa dirinya, dirinya mengatakan, juga akan melaporkan hal itu ke Mapolres seperti tahanan lainnya.
“Ya ini kami lagi berembuk bersama keluarga, rencana juga mau kami laporkan. Kami harap oknum petugas tersebut bisa ditindak, kami napi ada hak dan kewajiban, jangan semena-mena terhadap kami tahanan wanita,” tuturnya.
Terakait hal ini Kalapas Klas III Sarolangun, Supriyadi belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui nomor ponsel yang biasa digunakan, meski bernada aktif namun tak menyahut panggilan Tribun.
Sementara informasi lain yang didapat, Kalapas Sarolangun Supriyadi sedang tak berada di lapas. Dia dikabarkan sedang tugas keluar daerah.
“Kalapas lagi tidak ada, lagi keluar daerah,” sebut petugas yang dihubungi Tribun.