Pemasang Bendera ISIS di Pagar Mapolsek Sebut Pancasila Najis
Sebuah bendera warna hitam seperti bendera ISIS dipasang orang tidak dikenal di pagar depan Mapolsek Kebayoran Lama,
TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah bendera warna hitam seperti bendera ISIS dipasang orang tidak dikenal di pagar depan Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/7) pagi.
Pelaku juga meninggalkan 'surat' ancaman kepada polisi yang mereka sebut 'thogut'.
Kejadian bermula sekitar pukul 05.30, ketika anggota Polsek Kebayoran Lama yang sedang bersiaga dibantu dengan anggota FKPM, melakukan salat Subuh secara bergantian.
"Setelah selesai salat Subuh, Bripka Billy dan Pak Jangkung (FKPM) mendengar suara motor berhenti di pinggir jalan," kata Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Ardi Rahananto.
Karena merasa curiga, keduanya langsung mengecek motor tersebut yang berhenti tadi. Namun motor tersebut langsung pergi dengan terburu-buru.
Setelah ditelusuri, telah didapati ada bendera ISIS terpasang di pagar depan Polsek Kebayoran Lama.
"Kemudian seluruh anggota dipimpin Wakapolsek langsung patroli di sekitaran polsek dan memeriksa setiap sudut, mencari apakah ada bendera lain yang dipasang atau benda-benda mencurigakan yang ditinggalkan orang tersebut," tutur Kompol Ardi.
Adapun barang bukti yang diamankan adalah bendera hitam ISIS berukuran kurang lebih 100 cm x 50 cm. Ditemukan pula satu botol air mineral ukuran satu liter yang didalamnya ada kertas karton warna kuning.
Di karton itulah pelaku menulis 'surat' ancaman kepada pihak kepolisian.
Mereka marah karena berkali-kali dicap teroris, dan menuduh polisi lah teroris yang sesungguhnya.
Pelaku juga mengancam akan melakukan teror kepada pihak kepolisian, bahkan mengancam akan menggulingkan pemerintahan yang sah. Mereka juga bilang akan membuat Jakarta seperti Marawi di Filipina.
Berikut ini isi lengkap surat tersebut:
"Wahai para Anshor Thogut, Polri, TNI, Banser, Densus 88, dan para antek-antek laknatullah. Bertaubatlah kalian dari jalan yang menyesatkan itu.
Berhentilah kalian menyembah dan melindungi berhala yang kalian banggakan, yang kalian sebut dengan nama Pancasila najis itu, yang telah menggantikan hukum Allah dengan hukum jahiliyah yang telah kalian buat. Sadarlah kalian sesungguhnya kalian berperang di barisan Thogut, dan kami berperang di barisan iman (QS An Nisa:76).
Berhentilah kalian menyebut dan memfitnah kami sebagai teroris, bahwa pada dasarnya kalianlah teroris sebenarnya, karena kalian telah membunuh dan menangkap umat muslim serta ulama-ulama kami (Para Muwahidin) yang mempelajari dan mengamalkan tauhid yang dibawa dan diajarkan oleh Rasul kami Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam.
